Alasan Mahasiswa UGM Tetap Bermain Instagram

170
Intagram.(Foto: Tek.id)
Intagram.(Foto: Tek.id)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Menurut hasil riset yang dirilis oleh Royal Society of Public Health (RSPH), instagram merupakan media sosial yang paling berbahaya bagi kesehatan mental kaum millenial.

Begitu juga seperti yang dilansir forbes.com (Minggu,6/01/2018), instagram menjadi media sosial paling berbahaya bagi kesehatan mental.

Hal ini karena fitur-fiturnya dengan jelas menampilkan ilusi-ilusi tentang kebahagiaan. Para pengguna instagram melihat orang lain tampak lebih bahagia karena postingannya, seperti sedang berpose di tempat mewah, luar negeri, maupun berwisata kuliner yang mahal.

Hal tersebut menimbulkan rasa iri, walau sesungguhnya kebahagiaan yang didambakan itu tidak pernah ada. Selain itu, Instagram dianggap sebagai platform sosial media yang paling rentan menciptakan ruang perisakan.

Uniknya, dengan segala efek negatif tersebut masih banyak mahasiswa UGM yang aktif berselancar di instagram. Salah satunya Linda Ftria.

“Aku kadang bingung sama mereka yang merasa instagram bikin depresi. Mungkin, ya, harusnya bisa lihat cara orang menikmati hidup itu dengan sikap yang lebih positif,” tuturnya.

Menurut Linda, seharusnya para pengguna instagram menyikapi hal-hal tersebut dengan berpikir positif. Tidak perlu dipusingkan, yang akhirnya berdampak kurang baik bagi kesehatan lahir dan batin.

“Kalo emang bikin depresi, ya ngga usah diliat. Mungkin karena alasan ini juga membuat beberapa orang milih menonaktifkan instagram sementara, bahkan selamanya,” ujar  mahasiswa Antropologi UGM ini.