Cerita Alumnus Fakultas Kehutanan UGM yang Membeli Bahan Canthelan dari Pedagang Kaki Lima dan Asongan

832

Baca juga: Cerita Alumnus Filsafat UGM Gagas Platform Digital untuk Bangkitkan UMKM di Panggungharjo

Tak hanya alumnus yang terdorong untuk ikut berpartisipasi dan menyumbangkan sebagian rezekinya untuk membeli bahan canthelan, tetapi juga masyarakat umum di wilayah Kalsel.

Sumbangan tidak hanya dalam bentuk dana, tetapi juga barang.

“Saat menjelang Hari Raya Idul Fitri, sebagai bentuk cinta kasih KAGAMA Care dan KAGAMAHUT Kalsel, kami juga menggantungkan empat pasang sandal baru untuk warga yang membutuhkan. Warga yang merima di antaranya tukang parkir dan pedagang asongan,” jelasnya.

Galeh menuturkan, saat ini masyarakat sedang melawan musuh yang tak tampak.

Menurutnya, masyarakat harus semakin memperkuat solidaritas sosial melalui gerakan apapun, salah satunya gerakan canthelan.

Baca juga: Isu Identitas Pengaruhi Kecakapan Negara Atasi Pandemi

Jika solidaritas di kalangan masyarakat kecil semakin kuat, diterpa gelombang krisis sebesar apapun masyarakat akan bertahan dan melewatinya.

Belajar dari Perang Diponegoro, kata Galeh, untuk memenuhi kebutuhan selama pandemi, masyarakat maupun pemerintah bisa membangun jalur-jalur logistik untuk menyokong perang.

Hal ini dilakukan juga untuk menjaga ketahanan pangan.

“Krisis akibat pandemi Covid-19 yang mungkin akan berlangsung lama ini membutuhkan keseriusan semua pihak untuk menjaga ketahanan pangan.”

“Saya yakin secara logika, kalau ketahanan pangan kita kuat, dalam hal ini punya sumber pangan yang banyak, maka masyarakat bisa bertahan hidup selama pandemi,” tuturnya.

Baca juga: Kubu Raya Pimpinan Bupati Alumnus UGM Sudah Produksi Masker Kain Sejak Maret