Cerita Alumnus Fakultas Kehutanan UGM yang Membeli Bahan Canthelan dari Pedagang Kaki Lima dan Asongan

830
Galeh Primadani, aktivis canthelan KAGAMAHUT Kalsel membagikan pengalamannya dalam menumbuhkan solidaritas sosial selama pandemi. Foto: Dok Pri
Galeh Primadani, aktivis canthelan KAGAMAHUT Kalsel membagikan pengalamannya dalam menumbuhkan solidaritas sosial selama pandemi. Foto: Dok Pri

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Canthelan merupakan bentuk solidaritas yang muncul di tengah-tengah masyarakat.

Salah satu relawan Canthelan dari KAGAMAHUT Kalimantan Selatan, Galeh Primadani turut menebar kegiatan positif ini selama pandemi Covid-19.

“Saya bersama relawan lain termasuk teman-teman KAGAMAHUT Kalsel menggiatkan canthelan di lokasi yang strategis, yaitu di selatan simpang empat Banjarbaru.”

“Penerima manfaat canthelan ini sebgaian besar datang dari kalangan supir angkot dan IRT,” terangnya.

Pengalaman ini Galeh bagikan dalam acara diskusi Canthelan, Solidaritas Sosial untuk Ketahanan Pangan, yang digelar oleh KAGAMA Care beberapa waktu lalu secara daring.

Galeh Primadani (tengah), aktivis canthelan KAGAMAHUT Kalsel membagikan pengalamannya dalam menumbuhkan solidaritas sosial selama pandemi. Foto: Dok Pri
Aktivis canthelan KAGAMAHUT Kalsel membagikan pengalamannya dalam menumbuhkan solidaritas sosial selama pandemi. Foto: Dok Pri

Baca juga: Seruan Sedekah Kebangsaan Ketua KAGAMA Sumsel untuk Meriahkan HUT Kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia

Alumnus Fakultas Kehutanan UGM angkatan 2014 itu menerangkan, paket bantuan yang diberikan berupa buah-buahan, serta bahan pangan maupun non pangan.

Bahan non pangan, kata Galeh, biasanya mereka isi dengan sabun cuci, sabun mandi, dan pasta gigi.

Galeh dan para relawan membeli bahan untuk canthelan tersebut dari para pedagang kaki lima dan asongan.

Dia sengaja membeli bahan dari mereka, supaya para pedagang ini juga sama-sama menerima manfaat dari canthelan.

Solidaritas gerakan canthelan, kata Galeh, bangkit di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Dosen IAIN Bengkulu Alumnus UGM: Tenaga Pendidik Harus Lebih Kreatif dalam Pembelajaran Daring