Aksi 2 Alumnus UGM Kumandangkan Lagu Indonesia Raya 3 Stanza di Ketinggian 1.350 MDPL

968

Baca juga: Tak Banyak Peminat, Prospek Kerja Ilmu Sejarah Justru Terbuka Luas

Mulanya dia menyampaikan gagasan itu kepada Gendon.

Sebab, Latief melihat sosok kakak kelasnya di Fakultas Sastra (sekarang Fakultas Ilmu Budaya) UGM itu sebagai maestro paralayang Indonesia.

Kebetulan, Gendon bukan orang yang asing di mata Latief.

Pasalnya, mereka berdua pernah sama-sama menjadi anggota Kapalasastra (Keluarga Pecinta Alam Fakultas Sastra) UGM.

“Beliau ini adalah praktisi olahraga paralayang Indonesia, yang juga menjadi pelatih kepala timnas paralayang Indonesia,” ujar Latief.

Dua alumnus UGM memiliki cara yang unik dalam memopulerkan lagu kebangsaan Indonesia Raya tiga stanza. Foto: Dok Pri
Dua alumnus UGM memiliki cara yang unik dalam memopulerkan lagu kebangsaan Indonesia Raya tiga stanza. Foto: Dok Pri

Baca juga: Mengenal Vanda Tricolor, Anggrek yang Disilangkan Ratu Belanda di UGM

“Beliau juga banyak menorehkan prestasi di event-event internasional,” jelasnya.

Gendon lantas mengapresiasi dan mengiyakan ajakan untuk bertandem setelah mendengar ide Latief.

Yakni untuk terbang sambil mengumandangkan Indonesia Raya 3 stanza.

Alhasil, keduanya mengangkasa di bukit paralayang Puncak, Bogor dengan ketinggian 1.350 mdpl sambil bernyanyi Indonesia Raya 3 stanza.

“Ini merupakan event yang pertama kali ada atau terjadi di Indonesia,” ujar Latief.

Baca juga: Pesan Dubes Kristiarto pada Welcoming Party 2020 KAGAMA Canberra