Akomodasi Potensi Lokal, Model Pemberdayaan Kelompok Batik Terpinggirkan

389
Kini Kelompok Batik Sido Mulyo mulai bisa memutus rantai ketergantungan ekonomi buruh. Foto: wikipedia
Kini Kelompok Batik Sido Mulyo mulai bisa memutus rantai ketergantungan ekonomi buruh. Foto: wikipedia

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Adanya Kelompok Batik Bima Sakti dan Kelompok Batik Suka Maju, merupakan bentuk kesadaran masyarakat Imogiri, Yogyakarta untuk mempermudah penyaluran bantuan pasca gempa tahun 2006.

Motivasi lain yang mendorong terbentuknya kelompok ini yaitu permintaan terhadap batik semakin tinggi setelah batik diakui sebagai warisan budaya oleh UNESCO.

Hal ini kemudian menumbuhkan kesadaran masyarakat juga tentang pentingnya kelompok usaha, demi mengurangi ketergantungan ekonomi terhadap pemerintah.

Guna mewujudkan cita-cita tersebut dengan maksimal, pemerintah kemudian menggabungkan kelompok batik lama dengan kelompok batik baru.

Ketertarikan pembatik setempat untuk bergabung dengan kelompok dipicu oleh hubungan sosial dan kekerabatan yang mereka punya.

Namun, seiring dengan perkembangannya, kelompok pembatik ini mengalami berbagai konflik internal. Mulai dari perbedaan partisipasi hingga pembagian hasil kerja yang tidak adil.

“Perempuan pembatik dituntut untuk membagi peran dan memposisikan diri sesuai dengan budaya setempat. Sebab, para pembatik ini  juga memiliki tanggung jawab dengan pekerjaan domestik,” tulis Muhammad Fathul F F, dalam tesisnya yang berjudul Perubahan Perilaku Pembatik Pasca Pemberdayaan (Studi Anggota Kelompok Batik Sido Mulyo Binaan LSM Yayasan Kanopi Indonesia Di Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul) tahun 2016.

Setelah mengobservasi perjalanan kelompok batik tersebut, Fathul menerangkan bahwa setiap anggota kelompok memiliki kesadaran dan tanggung jawab yang berbeda, sehingga memicu konflik.

Arisane kelompok mandeg, yang artinya ‘arisan kelompok berhenti’ merupakan salah satu istilah yang dilontarkan bagi para pembantik yang merasa tidak puas bekerja melalui kelompok batik ini.

Ada pun berbagai pandangan anggota kelompok yang menjelaskan istilah arisane kelompok mandeg, yakni para peembatik mendapat keuntungan yang tidak seberapa.