Akhir Tahun Ini, Indonesia Bisa Punya Akses 30 Juta Vaksin

158

Baca juga: Almarhum Prof. Hartono di Mata Kolega: Tegas, Amanah, dan Senang Berbagi

Tak hanya tiga program Pemulihan Ekonomi Nasional. Pemerintah juga tidak ketinggalan memberikan upayanya dari sisi kesehatan.

Karena itu, Airlangga ingin agar masyarakat semakin optimistis bahwa Indonesia sudah berada dalam jalur yang tepat dalam mengatasi Covid-19.

Hal ini seiring progres pengembangan vaksin Covid-19.

Airlangga mengatakan, tahun ini Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp3,3 triliun sebagai uang muka untuk produksi vaksin tersebut.

Menurut rencana, pengembangan vaksin dilakukan secara multi-year dengan biaya hingga Rp37 triliun. Beberapa pihak dilibatkan dalam pengembangan beragam vaksin.

Baca juga: Perspektif Linguis Sastra Indonesia UGM soal Kata Anjay

“Uji klinis dengan Sinovac (Tiongkok) sedang berlangsung di Bandung. Kami berharap bahwa sampai dengan akhir tahun kita bisa mempunyai akses terhadap 30 juta vaksin produksi di Biofarma.”

“Ini merupakan inisiatif yang paling depan,” tegas Airlangga, yang merupakan anggota Dewan Pertimbangan PP KAGAMA.

Di lain pihak, kerja sama antara Kimia Farma dengan Wuhan Institute Biological Products di Uni Emirat Arab (UEA) tengah memasuki uji klinik fase ke-3.

Baca juga: Masyarakat Butuh Uluran Tangan dari Komunitas Tangguh untuk Hadapi Pandemi

Kemudian, Pemerintah menjalin kerja sama pengembangan dengan Astrazeneca (Inggris), Moderna/Institute of Allergy and Infectious Diseases (Amerika Serikat).

“Selain itu, kerja sama juga dilakukan antara Kalbe dengan Genexine Korea,” ujar Menko Airlangga.

“Berbagai vaksin ini diharapkan dapat untuk memastikan Covid-19 ini dapat dihentikan atau dimitigasi.”

“Pemerintah Indonesia juga akan memperoleh vaksin sebagai public goods dengan harga di rentang 5 hingga 10 dolar melalui GAVI/CEPI,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga Dubes Salman: Hubungan Indonesia dengan Afrika Selatan Sudah Berumur Lebih dari 325 Tahun