Adi Djoko Serius Jalankan Amanah dan Ikhlas Hadapi Skenario Tuhan

3931

Baca juga: Teknologi Berkembang Pesat, Masyarakat Jangan Hanya Jadi Penonton!

”Saya itu selalu punya prinsip, kalau bisa mengerjakan satu hal itu ya harus serius. Tetapi bukan berarti mengerjakan sesuatu hanya satu. Saya bisa multitalent ke mana-mana. Agak aneh memang, orang TIP kok ngurusi timah, batu bara, emas, dan nikel. Itulah misterinya Tuhan,” jelasnya.

Adi mengawali karier di posisi Audit  Comitee di PT Timah Tbk, kemudian sebagai Risk Management.

Ngerekrut sekretaris dan semua pegawai itu Saya ngerekrut sendiri. Saya bangun sistem, laporan yang tadinya tebal sampai satu rim bisa menjadi terotomatisasi dalam bentuk software,” ungkapnya.

Konsisten pada Amanah yang Diberikan

Karena suatu alasan, Adi kemudian memutuskan mengundurkan diri dari Timah.

Sebetulnya jika terus dilanjutkan ia bisa menjadi pegawai BUMN.

Begitu juga ketika masa kerjanya di PLN hampir selesai, Adi sudah hampir diangkat menjadi ketua reformasi regulasi pertambangan.

“Kalau Saya terima itu, berarti Saya harus meninggalkan UGM. Jika demikian, Saya berdosa karena waktu itu Saya baru dua bulan jadi Kadep. Saya menerima amanah dari teman-teman, di sisi lain menerima amanah juga dari kementerian,” ujarnya.

Karena amanah itu, Adi memilih menjadi Kadep.

Baca juga: Millenial Fest Industri 4.0 Siapkan SDM Sumatera Utara Unggul dan Berdaya Saing

Diceritakan olehnya, sudah dua kali Adi menjadi Kadep, tetapi sempat meminta mundur setelah masa jabatan yang pertama.

Namun, ada tugas besar membawa prodi agar lolos akreditasi ABET dan Adi tak bisa membiarkan orang lain menjadi ‘masinis’ dari upaya inisiatifnya itu, sehingga ia bersedia menjadi Kadep untuk kedua kalinya.

Selain sibuk sebagai tenaga pengajar, mengembangkan prodi, dan bekerja di perusahaan, saat ini ia juga bekerja sebagai reviewer beasiswa LPDP.

Untuk itu tak heran, Adi memiliki mobilitas yang tinggi ke luar kota hingga ke luar negeri.

Waktu untuk dirinya sendiri selalu terbatas.

”Bisa jalan-jalan muter komplek sama istri saja sudah merupakan kemewahan,” tandasnya. (Kinanthi)

Baca juga: Koesnadi Lelang Pulpen Tua Demi Bangun Wisma KAGAMA