73 Tahun FH UGM: Terus Membangun, Berkarya, dan Mengabdi

497
73 Tahun FH UGM: Terus Membangun, Berkarya, dan Mengabdi.(Foto: FH)
73 Tahun FH UGM: Terus Membangun, Berkarya, dan Mengabdi.(Foto: FH)

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Fakultas Hukum (FH) UGM menggelar Rapat Senat Terbuka sebagai acara puncak rangkaian Dies Natalis ke-73 FH, di University Club pada Selasa (19/02/2019).

Acara yang berlangsung sejak pagi tersebut diisi dengan dua acara utama, yakni laporan tahunan Dekan FH dan Orasi Ilmiah yang dibawakan oleh Nadrisyah Hosen dari Fakultas Hukum Monash University, Australia dengan judul The Ide of “NKRI Bersyari’ah”: The Interaction of Democracy, Law, Shari’a and The Nation.

Salah satu momen menarik adalah ketika Dekan FH, Prof. Dr. Sigit Riyanto, S.H., LL.M. menyampaikan tentang pembangunan salah satu gedung baru di Fakultas Hukum.

Menurutnya pembangunan tersebut selain akan dipergunakan untuk ruang kelas, juga digunakan untuk ruangan dosen. Nantinya setiap dosen akan mendapatkan ruangannya sendiri.

“Nantinya tidak hanya guru besar yang mendapat ruangan tersendiri. Guru-guru kecil juga akan mendapatkan ruangannya masing-masing,” ujar sigit diiringi kelakarnya.

Selain itu, ada unit gedung B yang akan segera dimanfaatkan untuk menampung berbagai jenis replika ruang peradilan di seluruh dunia. “Kita akan bangun Learning center, tapi nantinya juga tetap fleksibel dan dapat dipakai sebagai ruang kelas maupun seminar, dan lalin-lain,” ungkapnya.

Dalam pidatonya tersebut, Sigit juga memuji prestasi beberaoa dosen FH dalam hal publikasi karya berupa buku. Salah satunya adalah dosen FH, Dr. Sri Wiyanti Eddyono, SH, LLM (HR).

Dosen yang sering dipanggil Mbak Iyik tersebut berhasil menerbitkan buku yang sempat menjadi sorotan banyak pihak, baik nasional maupun internasional.

“Judulnya Womens Empowerment in Indonesia dan Womens Rule in Preventing Radicalisme yang terbit Desember lalu,” kata Sigit.

Ia menyebut bahwa hal tersebut merupakan kebanggan bagi FH dan patut untuk menjadi contoh. Menurut Sigit, selain mengajar, dosen juga mampu menulis menghasilkam karya beruapa buku.

Di sisi lain, Sigit juga mengungkapkan bahwa beberapa dosen FH turun ke daerah-daerah, desa-desa guna melakukan penyuluhan dan sosialisasi.

“Itu kita pertahankan, selain juga menjadi tanggung jawab, juga kita menjaga, UGM ini kan kampus ndeso, ya kerja-kerjanya harus menjangkau ke sana,” Pungkas Sigit.(Thovan)