Lima Aktivis Seni Pertunjukan Lulusan UGM

858

  1. Landung Simatupang

Pria berdarah Batak-Jawa kelahiran 1951 ini merupakan pegiat Teater Esemka. Di saat masih kuliah di Sastra Inggris UGM, Landung yang juga dikenal sebagai  ‘Penyair Bulaksumur’ ini aktif di Unite Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Gadjah Mada.

Di usia senjanya, ia masih berkontribusi pada kegiatan senia pertunjukan yang digelar oleh alamamaternya. Pada 2017 lalu, Landung berpartisipasi dalam pergelaran Teater Sastra Inggris.

  1. Maria Tri Sulistriyani

Alumnus jurusan Ilmu Komunikasi ini lebih dikenal dengan nama panggilan Ria. Bersama suaminya, Iwan Effendi, Ria  mendirikan Papermoon Puppet Theater di tahun 2006.

Teater boneka ini berbeda dengan teater boneka dengan segmen anak-anak yang sudah ada di Indonesia sebelumnya. Papermoon Puppet Theater membawakan isu-isu dewasa dan mengembangkan media teater boneka sebagai salah satu bentuk penyampaian pesan yang dapat diterima oleh semua kalangan.

Judul pementasannya antara lain Noda Lelaki di Dada Mona (2008), Mau Apa? (2009-2010), Mwathirika (2010-2013), Secangkir Kopi dari Playa (2011), dan Laki-Laki Laut (2013).

Papermoon Puppet Theater telah meraih pengakuan secara internasional dengan pentas di berbagai negara seperti Singapura, Australia dan Amerika Serikat.