Keterbatasan Fisik Tak Halangi Aulia untuk Kuliah di UGM

528

Fokus Jalani Terapi dan Pengobatan

Sejak tahun 2006 Aulia tidak lagi melanjutkan sekolah untuk fokus menjalani terapi maupun pengobatan.

Beragam upaya telah ditempuh oleh keluarga untuk kesembuhan Aulia namun belum bisa mendapatkan hasil yang positif.

Akhirnya, keluarga berusaha untuk ikhlas menerima takdir yang telah digariskan oleh Yang Maha Kuasa.

Baca juga: FT UGM dan ThorCon Power Indonesia Kerja Sama Penilaian Keselamatan Tingkat Tinggi Desain Keselamatan TMSR-500

Beruntung, Aulia adalah gadis yang kuat dan tak kenal putus asa.

Ia tidak merasa sedih atas kondisi dirinya yang kekuarangan.

Semangat untuk menjalani hidup dan bersekolah layaknya anak-anak lain pada umumnya sangat besar.

Ia pun mulai melanjutkan sekolah di tahun 2014 silam.

Baca juga: Cara Mengatasi Perbedaan Pendapat Saat Berdiskusi

Semangat Aulia untuk melanjutkan sekolah patut diacungi jempol.

Bagaimana tidak, ditengah keterbatasannya, ia tak ragu untuk sekolah jauh dari ibu kota.

Kemauan kuatnya untuk mandiri dan dorongan dari keluarga besarnya akhirnya memantapkan niatnya untuk mencari ilmu hingga ke Yogyakarta.

“Mulai 2014 saya lanjut ke salah satu SLB di Yogyakarta yakni SLB Yaketunis dari bangku SD hingga SMP.”

Baca juga: UGM Diharapkan Bisa Jaga Kualitas Pendidikan Tinggi

“Itu awalnya Ayah Ibu kurang setuju karena kan jauh dari rumah, namun om dan tante menyakinkan kami dan buktinya saya berhasil mandiri,” tuturnya.

Lepas bangku SMP, Aulia pun melanjutkan pendidikan ke SMP negeri.

Ia masuk melalui jalur afirmasi bagi penyandang disabilitas dan diterima di SMAN 1 Sewon Bantul.

Selama menjalani masa SMA dia tidak merasa kesulitan untuk berbaur dengan pelajar lainnya.

Baca juga: Manfaat Limbah Tempurung Kelapa yang Belum Banyak Orang Tahu

Ia merasa diterima dengan baik dan tidak sedikit teman yang membantunya selama belajar hingga lulus SMA.

Aulia memang anak yang tidak bisa hanya diam berpangku tangan.

Selain sekolah ia juga aktif dalam cabang olahraga Goalball atau bola gawang yang dikhususkan bagi tunanetra.

Lewat Goalball ini sukse menghantarkannya bersama tim meraih sejumlah prestasi.

Baca juga: Owner Sambel Jeng Nia Alumnus UGM: Mengolah Cabai Penting untuk Menambah Nilai Jual

Beberapa diantaranya adalah 1 cabang olahraga Goalball dalam Pekan Olah Raga Daerah (PORDA) DIY tahun 2019 dan juara 3 di Kejuaraan Goalball Tingkat Nasional 2018.

Keinginan untuk mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya tetap membara di hati Aulia.

Selepas SMA ia memantapkan hati untuk ikut ujian masuk perguruan tinggi melalui jalur UTBK dengan pilihan pertama di UGM namun gagal.

Tak patah arang, ia kembali mencoba mengikuti ujian lewat jalur CBT UGM.

Baca juga: Tekan Stunting, UGM dan Danone Luncurkan Buku Seri Cegah Stunting

Rupanya hasil tidak mengkhianati usaha, ia diterima di Prodi impiannya yakni Sastra Indonesia UGM.

“Saya itu hobi menulis, membuat puisi jadi senang sekali akhirnya bisa diterima di Sastra Indonesia karena disitu saya bisa semakin tertempa,” ucapnya.

Aulia berharap nantinya ia dapat menjalani kuliah di UGM dengan lancar.

Ia yakin bisa menyelesaikan kuliah dengan baik terlebih di UGM yang merupakan kampus inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas.

Baca juga: Bintangnya Ikon Wirausaha Indonesia dari Yogyakarta

Sejak awal mengikuti tes, ia menerima fasilitasi dari UGM seperti pendamping saat di lokasi ujian dan penyediaan perangkat khusus saat ujian.

“Harapannya dengan kuliah di UGM bisa sukses dan lebih baik lagi kedepannya.”

“Meski dengan kondisi terbatas, yang penting terus semangat.”

“Jangan pernah menganggap diri kita tidak bisa, kita bisa melakukan apa yang orang umumnya lakukan walau dengan keterbatasan,” pungkasnya. (Ika)