Transtoto Ngotot Sarankan Luas Tutupan Hutan Jawa dan Indonesia Harus Diperbaiki

183
Total kawasan hutan yang dipandang sensitif membuat bencana adalah seluas 2,55 juta hektare (21,3 persen) dari luas Jawa-Madura. Foto: Instagram @primadona_banyuwangi
Total kawasan hutan yang dipandang sensitif membuat bencana adalah seluas 2,55 juta hektare (21,3 persen) dari luas Jawa-Madura. Foto: Instagram @primadona_banyuwangi

KAGAMA.CO, JAKARTA – Berangkat dari perdebatan masalah keluasan hutan Jawa terkait adanya kebijakan pemerintah ditetapkannya Kawasan Hutan dengan Pengelolaan Khusus (KHDPK) seluas 1,1 juta hektare yang diantaranya sekitar 460 ribu hektare adalah hutan lindung yang dikawatirkan akan menjemput bencana lingkungan Dr. Ir. Transtoto Handadhari, planolog senior kehutanan, tetap pada pendiriannya bahwa tata ruang hutan Jawa harus diperbaiki bila Jawa menginginkan aman dari bencana lingkungan.

Transtoto yang bersama rekannya, Ir. Moch. Firman Fahada, Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah V Banjarbaru Kalimantan Selatan, membeberkan hasil penelitian dan penghitungannya terkait kurangnya luas hutan Jawa maupun penetapan lokasinya.

Berdasarkan temuan Transtoto dan Firman tersebut, saat menyusun Peta Posisi Lahan (PPL) pada tahun 2003 dalam usaha memperbaiki tehnik menghitung ulang penetapan hutan lindung dan fungsi-fungsi lainnya, diperoleh data ilmiah bahwa lokasi dan luas hutan lindung Jawa banyak yang tidak tepat dan bahkan sangat kurang luasannya.

“Sebagai gambaran dari luas daratan Jawa dan Madura seluas 11,98 juta hektare ditemukan bahwa kawasan hutan yang sangat rawan bencana seluas 822,90 hektare (6,87 persen).”

Baca juga: Kementerian Luar Negeri akan Fasilitasi Pengembalian Aset Milik Sri Sultan HB II dari Kerajaan Inggris

“Hutan yang rawan bencana seluas 871.846 hektare (7,28 hektare), dan yang agak rawan bencana seluas 869.111 hektare (7,17 persen).”

“Total kawasan hutan yang dipandang sensitif membuat bencana adalah seluas 2,55 juta hektare (21,3 persen) dari luas Jawa dan Madura,” ungkap Transtoto, Jumat (24/6/2022).

Sementara, menurutnya, di lahan luar kawasan hutan terhitung bahwa lahan yang sangat rawan bencana seluas 834,673 hektare (6,97 persen), yang rawan bencana seluas 1.912.671 hektare (15,96 persen) dan yang agak rawan bencana seluas 3.117.674 hektare (27,04 persen).

Total luas lahan sensitif di luar kawasan hutan Jawa sejumlah sekitar 49 persen atau 230 persen dari yang ada di kawasan hutan.

Baca juga: Tips Pilih Hewan Kurban di Tengah Wabah PKM