Kementerian Luar Negeri akan Fasilitasi Pengembalian Aset Milik Sri Sultan HB II dari Kerajaan Inggris

651
Keraton Yogyakarta pernah dijarah habis-habisan oleh Inggris dalam Perang Sepehi pada 20 Juni 1812. Foto: Instagram @hi.ervien
Keraton Yogyakarta pernah dijarah habis-habisan oleh Inggris dalam Perang Sepehi pada 20 Juni 1812. Foto: Instagram @hi.ervien

KAGAMA.CO, JAKARTA – Keturunan atau Trah Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) II terus berupaya agar sosok raja kedua Keraton Yogyakarta itu dijadikan sebagai Pahlawan Nasional meski harus menelusuri jalan panjang yang berliku.

Dalam proses pengajuan Sri Sultan HB II sebagai Pahlawan Nasional dibutuhkan artefak, terutama manuskrip atau catatan kuno karya Sri Sultan HB II untuk dikembalikan karena akan dipakai sebagai bukti artefak dalam pengajuan.

Benda-benda atau artefak artefak milik Sri Sultan HB II tersebut telah dirampas Gubernur Jenderal Inggris, Thomas Stamford Raffles, dalam Perang Sepehi atau Geger Sepehi pada 20 Juni 1812.

Ada 40 naskah atau manuskrip karya Sri Sultan HB II yang saat ini tersimpan di British Museum London, British Library London, serta Bodleian Library London.

Baca juga: Keraton Yogyakarta Capai Kemajuan Pesat di Era Sultan HB II

Belum lama, Kamis (2/6/2022), Trah Sri Sultan HB II melakukan koordinasi dan pendekatan pada Kementerian Luar Negeri (Kemlu) guna memfasilitasi pengembalian benda atau artefak bersejarah, terutama 40 manuskrip kuno karya Sri Sultan HB II.

Dalam pertemuan tersebut, pihak Trah Sri Sultan HB II yang kini bernaung di bawah Yayasan Vasiatti Socaning Lokika menyampaikan beberapa poin yang tertuang dalam notulen pertemuan dengan Kemlu.

“Pertama,  Trah Sri Sultan HB II mendorong Kementerian Luar Negeri untuk memfasilitasi upaya pengembalian aset, manuskrip dan benda  bersejarah milik Sri Sultan HB II sesuai ketentuan yang berlaku.”

“Trah Sri Sultan HB II ingin dalam proses  pengembalian 40 manuskrip karya Sri Sultan HB II itu terjadi secara unilateral antara pihak Trah Sri Sultan HB II dengan Kerajaan Inggris.”

Baca juga: Masyarakat Yogyakarta Terbukti Tabah dalam Menghadapi Bencana Gempa

“Trah Sri Sultan HB II siap menyediakan infrastruktur untuk menyimpan 40 manuskrip dan benda bersejarah  milik Sri Sultan HB II jika dikembalikan oleh Kerajaan Inggris,” ujar Fajar Bagoes Poetranto, Ketua Yayasan Vasiatti Socaning Lokika, di Jakarta, Jumat (17/6/2022).