Mahasiswa UGM Buat Eco Lindi Cairan Penetral Bau Sampah

202
Raina Nura Anindhita berhasil mengolah air lindi menjadi formula untuk menetralkan bau sampah bernama Eco Lindi. Foto: Firsto
Raina Nura Anindhita berhasil mengolah air lindi menjadi formula untuk menetralkan bau sampah bernama Eco Lindi. Foto: Firsto

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Air lindi atau cairan yang dihasilkan dari pemaparan air hujan di tumpukan sampah masih menjadi persoalan lingkungan.

Tidak hanya menimbulkan bau tidak sedap, air lindi juga membahayakan lingkungan dan bisa berdampak kesehatan jika tidak diolah dengan benar.

Namun, di tangan Mahasiswa Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada, Raina Nura Anindhita, air lindi berhasil disulap menjadi sesuatu yang bernilai guna.

Raina berhasil mengolah air lindi menjadi formula untuk menetralkan bau sampah bernama Eco Lindi.

Baca juga: Transtoto: Hutan Jawa Terbakar Kasus KHDPK, Dapatkah segera Diredam?

“Eco lindi ini dibuat dari air lindi dicampur dengan sisa air tebu (molase), asam sulfat, dan katalis organik dan hasilnya terbukti bisamenghilangkan bau tak sedap sampah,” jelasnya, Jumat (3/6/2022) saat bincang-bincang dengan awak media di UGM.

Gadis asal Desa Prasung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo ini memaparkan pembuatan eco lindi cukup sederhana dan mudah.

Air lindi, molase, asam sulfat dan katalis dicampur dalam satu wadah kedap udara atau tangki, dalam satu hari bisa memproduksi 10 ribu liter eco lindi.

Sementara untuk penggunaannya, lanjutnya, cairan hanya disemprotkan ke timbunan sampah.

Baca juga: Krisis Kebijakan Kelola Hutan Jawa Belum Tuntas