Pembatasan dan Transportasi Hewan dari Daerah Endemik Cacar Monyet Perlu Dilakukan

254
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui vaksin JYNNEOSTM untuk mencegah penyakit cacar monyet dengan efektivitas mencapai 85 persen. Foto: Instagram @guguddetvuganda
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujui vaksin JYNNEOSTM untuk mencegah penyakit cacar monyet dengan efektivitas mencapai 85 persen. Foto: Instagram @guguddetvuganda

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kasus cacar monyet atau monkeypox sempat mewabah di Inggris pada awal bulan Mei 2022 lalu.

World Health Organization (WHO) menerima laporan kasus penyakit ini terjadi di 11 negara non endemik lainnya, sedangkan data dari Global Change Data Lab 2022 mencatat ada 700 kasus terkonfirmasi hingga awal Juni 2022.

Melihat penularan cacar monyet antar manusia pada wabah kali ini yang tergolong tinggi, Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. drh. Wayan Tunas Artama mengimbau kegiatan pengawasan difokuskan pada fasilitas kesehatan dengan target kasus dan kelompok probabel.

Berkaca dari wabah cacar monyet di Amerika Serikat tahun 2003 silam, ia menekankan pembatasan dan transportasi hewan perlu dipertimbangkan dan diperketat, terutama dari daerah endemik dan negara-negara dengan wabah tersebut.

Baca juga: Cara Mengatasi Perbedaan Pendapat Saat Berdiskusi

Sementara hewan yang diduga telah kontak dengan hewan terinfeksi perlu dikarantina serta ditangani sesuai dengan standar pencegahan dan diilakukan observasi gejala cacar monyet selama 30 hari.

Kendati penularan cacar monyet antar manusia cukup tinggi pada kasus kali ini, Wayan meminta masyarakat untuk tidak khawatir berlebihan.

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan mengindari kontak langsung dengan orang bergejala.

Adapun gejala penyakit ini pada manusia memiliki kemiripan dengan penyakit cacar.

Baca juga: Bekerja sesuai Amanat, Profesional, dan Jujur

Beberapa tanda yang muncul seperti demam (>38,5°C), kelemahan, menggigil dengan atau tanpa keringat, nyeri tenggorokan dan batuk, pegal- pegal, pembengkakan kelenjar limfa, sakit kepala. Lalu diikuti dengan kemunculan ruam makular-papular berbatas jelas, vesikular, pustular, hingga lesi berkeropeng.

“Masa inkubasi cacar monyet berkisar 6 hingga 13 hari,” jelasnya, Senin (6/6/2022).

Cacar monyet merupakan penyakit zoonotik yang menular dari hewan ke manusia saat mengonsumsi atau melakukan kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi.