Dubes Jose Tavares Bacakan Puisi “Aku Ingin” Karya Sapardi Djoko Damono di Moskow

315

Kenal Lewat Kaset

Dalam presentasi buku terjemahannya, Anna Shaposhnikova menjelaskan pertama kali mengenal puisi “Hujan Bulan Juni” saat bekerja sebagai pengajar bahasa Indonesia di Institute of Asia Africa Countries – Moscow State University (ISAA-MSU) – melalui kaset musikalisasi puisi hadiah rekan kerjanya, dosen Lyudmila Demidyuk, tahun 1996.

“Terpesona dengan puisi SDD, saya pun menterjemahkan sebagian besar puisi SDD tahun itu juga, namun naskah terjemahan hanya tersimpan di laci meja,” kata Anna.

Pada tahun 2021 seorang alumni jurusan studi Indonesia ISAA MSU, Oksana Kotkina, saat di Jakarta membeli buku “Hujan Bulan Juni” di toko Gramedia, dan juga langsung jatuh cinta pada puisi ini dan bertekad memperkenalkan karya SDD ini ke khalayak Rusia.

Baca juga: Kisruh Alih Kelola Hutan Perhutani di Jawa

“Oksana menghubungi saya dan Indonesianis lainnya Ibu Svetlana Banit yang juga merupakan pengajar senior bahasa Indonesia dari Universitas Saint Petersburg untuk menggarap penerjemahan buku ini.”

“Sejak itu proses kreatif penerjemahan puisi semakin ditingkatkan dan pada perjalanannya, Dubes Jose Tavares memberi dukungan atas penerbitan buku ini,” ungkap Anna menambahkan.

Kepada penonton, Anna juga memberikan ulasannya atas beberapa puisi yang ada di buku “Hujan Bulan Juni,” yakni: “Aku Ingin”, “Pada Suatu Hari Nanti”, “Telinga”, “Dalam Diriku”, dan “Sajak Desember”, termasuk kajiannya mengenai suasana batin SDD ketika menciptakan puisinya.

Suasana toko buku juga mendadak hening saat Anna membacakan puisi-puisi SDD tersebut dalam bahasa Rusia diiringi petikan gitar.

Baca juga: UGM Raih Dua Penghargaan PR Indonesia Awards 2022

“Puisi “Aku Ingin” yang tadi dibacakan Pak Dubes sering dibacakan sebagai pengantar prosesi pernikahan yang khidmat di Indonesia dan jika dinyanyikan, sangat menyentuh perasaan.”

“Ini dikarenakan makna puisinya yang mendalam, tentang luhurnya nilai kasih sayang antara sepasang manusia dan menjadi simbol kesetiaan yang tanpa syarat,” kata Anna.

Selain Anna, illustrator buku, Vladimir Kirichenko yang gemar menggambar motif batik, wayang golek dan hal-hal mengenai Indonesia, menjelaskan ide pembuatan cover buku berupa dua kepala wayang serta beberapa sketsa di dalam buku “Hujan Bulan Juni” muncul setelah membaca beberapa puisi.