DPP Fisipol UGM Luncurkan Buku Catatan Para Mantan

293
Buku Catatan Para Mantan: Renungan-Renungan Lepas tentang Lembaga Penyelenggara Pemilu di Indonesia Pasca Reformasi merupakan karya 30 penulis yang semuanya pernah menjadi sebagai komisioner KPU dan pimpinan Bawaslu dan Panwaslu, baik di tingkat nasional maupun provinsi dan kabupaten dan kota. Foto: Humas UGM
Buku Catatan Para Mantan: Renungan-Renungan Lepas tentang Lembaga Penyelenggara Pemilu di Indonesia Pasca Reformasi merupakan karya 30 penulis yang semuanya pernah menjadi sebagai komisioner KPU dan pimpinan Bawaslu dan Panwaslu, baik di tingkat nasional maupun provinsi dan kabupaten dan kota. Foto: Humas UGM

KAGAMA.CO, BULKASUMUR – Departemen Politik dan Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada (UGM) menyelenggarakan peluncuran buku berjudul Catatan Para Mantan: Renungan-Renungan Lepas tentang Lembaga Penyelenggara Pemilu di Indonesia Pasca Reformasi secara daring belum lama ini.

Buku ini merupakan karya editor Abdul Gaffar Karim dan Wegik Prasetyo yang terbit pada bulan April 2022.

Dalam buku ini terdapat karya 30 orang penulis yang semuanya pernah menjadi sebagai komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pimpinan Bawaslu dan Panwaslu, baik di tingkat nasional maupun provinsi dan kabupaten dan kota.

Dua dari 30 penulis tersebut hadir sebagai pembahas dalam peluncuran buku ini.

Baca juga: Nusantara Ibu Kota Negara Baru Trigger UGM Jadi Universitas Terbaik ASEAN Berkelas Dunia

Pertama adalah Prof. Valina Singka Subekti yang merupakan Guru Besar Fisip UI sekaligus pernah menjadi anggota MPR 1999-2004, anggota KPU RI periode 2001-2007 dan anggota DKPP 2012-2017.

Lalu, Dr. Nur Hidayat Sardini merupakan Dosen Fisip Universitas Diponegoro yang pernah menjabat sebagai Ketua Bawaslu RI periode 2008-2011 dan anggota DKPP 2012-2017.

Dalam buku ini, kedua penulis menuangkan pengalaman masing-masing dalam penataan setiap lembaga yang dipimpinnya.

Prof. Valina menulis tentang penataan pemilu KPU di masa transisi ke arah presidensialisme yang lebih kuat.

Baca juga: Nezar Patria: Fakultas Filsafat UGM adalah Sekolah Kepenulisan Terbaik di Indonesia

Era ini ditandai dengan pemilihan presiden secara langsung pertama kalinya di Indonesia.

Sementara itu, Hidayat menuliskan pengalamannya tentang penguatan kelembagaan Bawaslu RI, baik di DPR maupun di Mahkamah Konstitusi (MK).

Para penulis lain menuangkan pengalaman serupa dalam lingkup masing-masing, dalam berbagai sudut pandang.

Tulisan-tulisan itu dikerangkai berdasarkan tujuh guiding principles bagi lembaga penyelenggara pemilu sebagaimana dirumuskan oleh International IDEA, yakni independence, impartiality, integrity, transparency, efficiency, professionalism dan service-mindedness.

Baca juga: UGM Raih Dua Penghargaan PR Indonesia Awards 2022

Dr. Abdul Gaffar Karim, yang juga Ketua Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM menyampaikan bahwa buku Catatan Para Mantan ini menarik karena menyajikan cerita-cerita reflektif yang langsung dialami oleh penulis selama mereka menjabat sebagai penyelenggara pemilu, bukan kajian akademik dengan waktu yang terbatas.

Selain itu, buku ini mengisi kekosongan di tengah banyaknya kajian tentang pemilu yang banyak menyoroti aspek politik dan teknis.

Sementara Wegik Prasetyo mengatakan buku ini memiliki peluang besar untuk menjadi keping puzzle yang dapat melengkapi gambaran besar penyelenggaraan pemilu di Indonesia.

Buku ini juga akan dapat memberikan gambaran kepada pembaca tentang kompleksitas tantangan politik elektoral dari kacamata penyelenggara pemilu. (*)