Dato Sri Tahir: Charity is Giving, Philanthropy is Doing

461

Mayapada Group dan Tahir Foundation

Melalui Mayapada Group dan Tahir Foundation (TF), anggota Majelis Wali Amanat (MWA) UGM itu memberikan bantuan senilai Rp52 miliar di tahun 2020.

Bantuan itu salurkan kepada warga DKI Jakarta melalui Masjid Istiqlal sekitar Rp22 miliar.

Provinsi Jawa Barat sekitar Rp10 miliar, Provinsi Jawa Tengah sekitar Rp10 miliar, dan Provinsi Jawa Timur sekitar Rp10 miliar.

Adapun sisanya diwujudkan dalam bentuk alat-alat Kesehatan seperti masker, termometer infra merah dan hand sanitizer.

Dalam suatu kesempatan ayah dari empat orang Anak ini menjelaskan makna charity dan filantropi baginya.

“Charity is giving sedangkan philanthropy is doing,” jelas Dato Sri Tahir dalam Talkshow Filantropi untuk Pemberdayaan Umat yang digelar beberapa waktu silam di Grha Sabha Pramana UGM, Bulaksumur, Sleman, Yogyakarta.

Melalui komitmennya selama ini, TF menjadi sebuah lembaga filantropi terbesar di Asia dan menjadi satu-satunya lembaga di Asia yang menerima UNHCR  Eminent Advocate atas perhatiannya terhadap penanganan masalah pengungsi, seperti bantuan terhadap Komisi Masalah Pengungsi PBB dalam menangani pengungsi Suriah dan anak-anak pengungsi Rohingnya.

TF juga terlibat dalam aksi kemanusiaan pascabencana melalui dana filantropi yang disediakannya.

“Apa yang saya lakukan ini merupakan komitmen terhadap hati nurani.”

“Bukan sebuah kegiatan yang bergantung pada mood atau laba,” ujar  Dato Sri Tahir.

Pada kesempatan yang sama, Dato Sri Tahir memaparkan salah satu filosofi hidupnya, “Adalah suatu hal yang memalukan apabila seseorang meninggal dalam kekayaan.”

“Meninggal  dalam ibadah adalah sesuatu yang agung.”

Dato Sri Tahir merasa bahwa ini apa yang dia lakukan selama ini merupakan kewajiban yang harus dilakukannya sebagai bagian dari Indonesia. (*)