Pemberian Sinbiotik Dapat Tingkatkan Status Gizi Anak Stunting

244

Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukkan filum Aktinobakteria, Bakteroidetes, Firmicutes dan Proteobakteria dominan terdeteksi pada kedua kelompok yaitu kelompok sinbiotik dan kelompok palsebo.

Namun begitu, terdapat perbedaan yang nyata setelah intervensi pada mikrobiota usus yakni terjadi peningkatan pada L. plantarum dan Bifidobacterium, sedangkan pada Enterobacteriaceae menurun di kelompok sinbiotik.

Selain itu, Short chain fatty acid (asetat dan propionat) berbeda nyata (p<0,05) pada kelompok sinbiotik dibandingkan dengan kelompok plasebo, tetapi asetat meningkat secara bermakna (p<0,05) pada kedua kelompok.

Baik pada kelompok sinbiotik maupun placebo warna dominan sebelum dan sesudah intervensi yaitu kuning kecoklatan.

Pada kelompok sinbiotik terjadi penurunan pH sedangkan pada kelompok plasebo terjadi peningkatan pH.

Frekuensi buang air besar pada kelompok sinbiotik meningkat dari dua kali menjadi empat kali per minggu.

Lalu, pengukuran konsistensi menggunakan bristol stool menunjukkan adanya perubahan pada kelompok sinbiotik yaitu tipe 5 menjadi tipe 4.

Sedangkan pada kelompok plasebo tidak ada perubahan sebelum dan sesudah intervensi (tipe 5).

“Ada perbedaan yang bermakna antara protein dan serat (p<0,05) setelah intervensi pada kelompok sinbiotik tapi tidak pada kelompok placebo Indikator BB/U dan TB/U berbeda nyata setelah intervensi (p<0.05) pada kelompok sinbiotik, tetapi tidak pada kelompok placebo,” imbuhnya.

Dosen Universitas Respati Yogyakarta ini mengungkapkan bahwa tidak ada kesakitan maupun penurunan berat badan yang terjadi selama periode konsumsi.

“Sinbiotik berpengaruh positif signifikan terhadap mikrobiota usus yang dapat menginduksi SCFA, menurunkan disbiosis dan meningkatkan asupan dan status gizi anak stunting,” tuturnya. (*)