Peneliti UGM Dapat Beri Masukan untuk Agenda Strategis Presidensi Indonesia G20

246
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berpandangan, peran perguruan tinggi sangat penting baik dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi di Indonesia maupun dalam upaya memaksimalkan kepemimpinan Indonesia di G20. Foto: Instagram airlangga.fans
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berpandangan, peran perguruan tinggi sangat penting baik dalam pemulihan ekonomi pasca pandemi di Indonesia maupun dalam upaya memaksimalkan kepemimpinan Indonesia di G20. Foto: Instagram airlangga.fans

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Ada tiga agenda utama Presidensi G20 yang telah ditetapkan Pemerintah Indonesia.

Agenda tersebut meliputi reformasi arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, serta transisi energi.

Kesempatan ini menjadi penting karena kepemimpinan G20 diputar setiap 20 tahun, maka ini momentum bagi Indonesia untuk berada dalam panggung Utama.

Pandangan itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan pidato kunci pada seminar bertajuk “Recover Together, Recover Stronger: G20 dan Agenda Strategis Indonesia” yang diselenggarakan di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Kamis (17/3/2022).

Dia memaparkan kepemimpinan Indonesia di G20 menjadi sangat penting terutama ketika dunia saat ini berada pada periode di mana pandemi Covid-19 akan berubah menjadi endemi.

Baca juga: Dosen UGM Kembangkan Teknologi Big Data dan Cloud untuk Mitigasi Covid-19 serta Bencana

Sejumlah negara telah mempersiapkan transisi tersebut di bulan Mei dan melakukan relaksasi, meski Indonesia sendiri masih mengambil langkah waspada karena memiliki jumlah penduduk yang lebih besar.

Bagi Indonesia sendiri, kunci pemulihan ekonomi pasca pandemi mencakup aspek lapangan kerja, produktivitas, serta ekonomi berkelanjutan.

Pada aspek lapangan kerja, Indonesia perlu memaksimalkan terbukanya sumber lapangan kerja dalam sektor-sektor potensial.

Hal kunci lainnya adalah mendorong produktivitas untuk menciptakan nilai tambah pada sektor yang menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

“Tentu menjadi penting bagi UGM untuk mendorong civitas akademinya untuk menopang sumber-sumber pertumbuhan ekonomi,” kata Airlangga.

Selain itu, Indonesia perlu menciptakan ekosistem untuk bumi yang lebih layak huni, mendorong lapangan kerja yang berkelanjutan, serta transisi energi yang adil dan terjangkau.

Baca juga: YPHI Diakui Bikin Terobosan Signifikan dalam Sejarah Pengelolaan Hutan di Tanah Air