YPHI Gandeng Koprabuh Gelar Gertam Nusaku

716
Irjenpol (P) Drs. Bekto Suprapto memimpin Gerakan Tanam Jadi Swadana se-Nusantara (Gertam Nusaku). Foto: Dok. Pribadi
Irjenpol (P) Drs. Bekto Suprapto memimpin Gerakan Tanam Jadi Swadana se-Nusantara (Gertam Nusaku). Foto: Dok. Pribadi

KAGAMA.CO, JAKARTA – Sebagai langkah nyata untuk aktif melakukan pengelolaan, pengaturan, pemanfaatan, pengawasan dan pengamanan hutan sesuai peraturan yang sah dengan hati bersih dan tanpa kecurangan, Yayasan Peduli Hutan Indonesia (YPHI) bekerja sama dengan Koperasi Produsen Anugerah Bumi Hijau (Koprabuh) dan para komunitas hijau seperti Green Network Indonesia Berbangsa (GNI Berbangsa) dan Green Gold Arthabuana menyelenggarakan Gerakan Tanam Jadi Swadana se-Nusantara (Gertam Nusaku).

Rencananya, kegiatan peresmian penanaman perdana Gertam Nusaku akan dipimpin oleh seorang jenderal polisi sekaligus pecinta hutan, Irjenpol (P) Drs. Bekto Suprapto, dan digelar di Desa Wunung, Gunung Kidul, Yogyakarta, Selasa (22/2/2022).

“Sebagai awal akan ditanam pohon sampai jadi 5.000 batang dengan dana menanam pohon Nusaku Kripto Koin.”

“Namun disertai partisipasi masyarakat menanam 100.000 batang bibit pohon berbagai jenis yang dibantu oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY serta Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Yogyakarta,” jelas Bekto Suprapto lewat keterangan pers, Senin (7/2/2022).

Baca juga: YPHI Siap Gelar Deklarasi Gunung Kidul 22222

Menurut Direktur Utama Koprabuh Yohanis C. Walean, yang  juga pemegang rekor menanam se-dunia (Guinness World Record) dari Indonesia tahun 2016 di Tuban, pemilihan Gunung Kidul, Yogyakarta, sebagai pusat rehabilitasi hutan dan lahan kosong sangat tepat.

“Itu sesuai dengan pendapat Ibu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang mengatakan bahwa Gunung Kidul kental dengan semangat rehabilitasi tanah gersang.”

“Sekitar 500.000 hektare lahan kritis di Daerah Istinewa Yogyakara telah kami petakan sebagai Mandaraka Green Zone yang secara bertahap akan kami tanami dengan dana tanam pohon Nusaku,” pungkas Yohanis. ***