Nikolas Agung, Besarkan AMKA lewat Project Creating dan Strategic Partnership

1368
Nikolas Agung diberi kepercayaan untuk membawa PT Amarta Karya menjadi BUMN di level menengah ke atas. Foto: KAGAMA.CO/Jos
Nikolas Agung diberi kepercayaan untuk membawa PT Amarta Karya menjadi BUMN di level menengah ke atas. Foto: KAGAMA.CO/Jos

KAGAMA.CO, JAKARTA – Ketika ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Amarta Karya (AMKA) pada 21 Oktober 2020, Nikolas Agung diberi amanat yang jelas yakni membawa salah satu badan usaha milik negara (BUMN) ini bisa take off atau mampu jadi besar secara bisnis dan berkembang dari sebuah perusahaan berskala menengah  bertransformasi menjadi BUMN di level menengah ke atas secara omzet, penjualan, serta profit.

Namun untuk mewujudkan hal tersebut bukan perkara mudah, apalagi AMKA belum memiliki capital size yang besar. Oleh sebab itu, Nikolas mengedepankan dua strategi yakni project creating dan strategic partnership untuk mengembangkan AMKA yang saat ini masih sebagai badan usaha milik negara skala menengah.

“Saya berusaha agar perusahaan ini bisa sustainable, memiliki daya saing, mampu tumbuh, dan punya spesialisasi. Sebagai perusahaan berskala menengah, kami “bermain”  di common area seperti perumahan, transmisi, gedung, hingga perkantoran. Walau begitu, tentu peluang yang ada tidak bisa kami lewatkan.”

“Kami sebagai BUMN berskala menengah tentu memiliki modal yang terbatas. Jadi saya mesti menciptakan peluang bisnis atau project creating dengan strategic partnership, menggandeng mitra bisnis baik badan usaha milik pemerintah maupun badan usaha swasta. Kami menjadi mitra yang tepat bagi mereka dan punya empati sehingga mereka senang hati bekerja sama dengan kami,” tutur Nikolas ketika bertemu dengan KAGAMA.CO di kantornya belum lama ini.

Nikolas Agung menggunakan konsep project creating dan strategic partnership untuk membesarkan PT Amarta Karya. Foto: KAGAMA.CO/Jos
Nikolas Agung menggunakan konsep project creating dan strategic partnership untuk membesarkan PT Amarta Karya. Foto: KAGAMA.CO/Jos

Saat ini AMKA tengah menangani proyek besar seperti pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 di Sukabumi, yang diberi nama Bukit Algoritma, yang memasuki tahap perencanaan dan  pembebasan lahan. AMKA juga terlibat dalam proyek Jakarta Smart City dengan membangun jaringan fiber optic. Pihak swasta yang menggandeng AMKA mendapat konsesi di wilayah Jakarta Pusat dan Jakarta Barat dengan total panjang konsesinya mencapai 1200 kilometer.

Baca juga: Besar Potensi Cuan bagi Pemuda untuk Garap Pertanian di Era Digital

“Ini artinya, AMKA bisa melihat celah dengan baik. Saya yakini tak lama lagi scale kita akan naik. Kami mempunyai proyek-proyek strategis yang bagus dalam kacamata kami sebagai kontraktor. Kami punya goal dalam dua tahun kami bisa seperti teman-teman BUMN di level menengah ke atas secara omzet, penjualan, dan profit. Bukan tidak mungkin dalam waktu lima tahun, kelas AMKA dapat lebih naik kelas lagi dengan konsep yang saya kembangkan yakni project creating dan strategic partnership.”

“Tentunya jika profit dan revenue AMKA bagus maka kesejahteraan karyawan, peningkatan pendidikan pegawai, dan pemilihan pemenuhan kebutuhan pegawai yang kompeten pasti akan terpenuhi sebagai syarat pendamping naiknya level perusahaan,” tutur Nikolas yang menyelesaikan pendidikan S2 di Universitas Gadjah Mada (UGM).