G2R Tetrapreneur Berdayakan Ekonomi dan Mengedukasi Masyarakat

755

Produk Manfaat Orang Banyak

Rika juga mengingatkan, produk G2RT merupakan produk dengan manfaat orang banyak dimana bukan hanya penjual atau unit G2RT, tetapi ada pengrajin, petani, pengemas dan masih banyak potensi atau kebermanfaatan yang didapatkan secara bersama-sama.

Saat ini, produk unggulan G2RT berjumlah 42 dengan kurang lebih 84 produk turunan.

Hilir pada prosesnya ada pemerintah baik pemerintah kabupaten, pemerintah kota, pemerintah provinsi baik di biro maupun kedinasan bersama-sama dapat mengedukasi dan membuka akses pasar.

Dimana hal ini didampingi oleh mitra-mitra G2RT sehingga dapat menjangkau masyarakat di Indonesia.

“Adanya penguatan di pasar lokal sehingga kita dapat menjangkau pasar global dengan mental dan keyakinan yang kuat secara bersama-sama.”

“Saat ini, sudah ada 21 kalurahan yang tergabung di G2RT yang terbagi dalam tiga binaan,” paparnya.

Pertama binaan dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY sebanyak dua kalurahan.

Kedua dari Biro Bina Pemberdayaan Masyarakat (Bermas) Setda DIY sebanyak empat kalurahan dan Dinas Koperasi UKM DIY bersama Dinas Kebudayaan DIY sebanyak 15 kalurahan.

“Selain itu, tedapat beberapa desa lainnya yang secara mandiri bergabung dalam G2RT Mandiri seperti Kalurahan Sumberejo yang merupakan binaan BEM FEB UGM, Desa Paketiban binaan Perserikatan Bumdes Indonesia (PBI) dan beberapa calon seperti dari Universitas Samawa, FK KMK UGM, dan Kementerian Agraria dan Tata Ruang,” pungkas Rika.

Salah satu inisiasi yang diusulkan oleh Rika adalah dibukanya ‘Toko G2R Tetrapreneur Cairo Mesir’ baik tergabung dalam asosiasi atau komunitas yang merupakan tindakan gerilya guna memperkenalkan produk-produk unggulan G2RT di dua puluh satu (21) kalurahan.

Ide tersebut disambut baik oleh Irman Adi, Atase Perdaganagn KBRI Cairo, dan jajarannya.

Pasalnya, produk-produk dari negara Asia yang khususnya dari Indonesia telah beredar banyak di Mesir.

Hal ini dapat juga dibuktikan dari kondisi nilai perdagangan Indonesia ke Mesir yang justru meningkat pada tahun 2020 lalu dimana pandemi Covid-19 yang sedang merebak.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa nilai perdagangan perdagangan antara Indonesia dan Mesir itu meningkat diatas 3 persen pada tahun 2020. (Jos)