Indonesia, Belanda dan Asia Pasifik Kembangkan Kerja Sama Bidang Perubahan Iklim

104

Baca juga: Prof. Edy Suandi Hamid: Kebebasan Berpendapat Bukan Nir-Etika

“Perubahan iklim, sebagaimana tantangan lingkungan lainnya, memiliki dampak yang sangat besar terhadap ekonomi, masyarakat, dan bahkan politik.”

“Oleh karena itu, Indonesia terus menjadi contoh dan telah berhasil kurangi tingkat deforestasi hingga 75%, terendah dalam sejarah,” jelas Ngurah Swajaya.

Turut memberikan sambutan pembukaan adalah Climate Envoy Belanda, Pangeran Jaime de Bourbon de Parme.

“Kita tidak dapat terus bersandar pada prinsip business as usual. Kita berkumpul di kegiatan ini untuk mendengarkan ide-ide baru, pemikiran-pemikiran di luar yang biasanya untuk perangi bersama tantangan perubahan iklim,” ungkapnya.

Baca juga: KABIOGAMA Berbagi Tali Asih untuk Relawan dan Nakes Covid-19 di DIY

Kegiatan ini menghasilkan tiga pokok rekomendasi. Pertama, komitmen pembentukan kerja sama segitiga Indonesia-Belanda-Pasifik.

Kedua, pembentukan Pacific-Indonesia-Netherlands Network (PINN), yang beranggotakan unsur pemerintah, masyarakat, akademisi dan pakar, serta masyarakat sipil.

Dan ketiga, prioritas kerja sama penanggulangan dampak perubahan iklim meliputi rehabilitasi pesisir pantai, pariwisata dan perikanan.

“Mengatasi dampak perubahan iklim adalah komitmen bersama kita, dan menindaklanjuti hasil-hasil pertemuan hari ini akan menjadi bukti komitmen bersama kita tersebut,” imbuh Duta Besar Tri Tharyat, Staf Ahli Menlu RI Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menutup rangkaian kegiatan workshop tersebut. (Th)

Baca juga: Membangun Bangsa dari Pinggiran Dimulai oleh Kampus Kerakyatan