KAGAMA Pertanian Kumpulkan Dana Abadi Ratusan Juta Rupiah untuk Beasiswa Pendidikan

526

Baca juga: Sang Pengagas Ekonomi Pancasila Berasal dari Kampus Kerakyatan

“Kemudian kerja sama dengan Fakultas untuk penyalurannya untuk 17 mahasiswayang punya IPK di atas 3 dan kita lihat memang membutuhkan beasiswa ini. Itu di tahun 2020,” jelas Ipik.

Ipik menambahkan, adanya dana abadi ke depan akan membuat KAGAMA Pertanian lebih mandiri.

Pihaknya juga mengajak alumni dari berbagai penjuru negeri ikut berpartisipasi dalam penggalangan dana abadi untuk beasiswa adik-adik mahasiswa.

“Saya melihat ini akan banyak bermanfaat bagi mahasiswa. Setelah mereka lulus, pasti akan teringat dengan almamaternya dan kemudian membantu adik-adik yang lainnya supaya bisa berkiprah di dalam pembangunan di indonesia,” pungkasnya.

Sebelumnya, Ketua KAGAMA Pertanian Hari Hardono turut memberikan sambutan dan bercerita tentang program-program KAGAMA Pertanian.

Owner Saraswanti Group itu mejelaskan, program KAGAMA Pertanian yang konsisten berjalan sejak 4 tahun lalu antara lain Professional Goes To Campus.

“Kita mengundang para alumnus Pertanian yang telah berkarya di luar dengan mapan pulang ke kampus untuk menceritakan apa pun pengalaman beliau.”

Baca juga: Kata Guru Besar UGM, Kopi Potensial Cegah Paparan Covid-19

“Dulu dilakukan temu muka. Sejak pandemi selalu dilakukan dengan dengan webinar,” imbuh alumnus Jurusan Ilmu Tanah angkatan 1981 ini.

Butuh Banyak Peran Alumni

Sementara itu, Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., IPU, ASEAN Eng dalam sambutannya berujar bahwa pada dasarnya UGM membutuhkan bantuan para alumnus.

Saat ini, kata Panut, program Kampus Merdeka yang digencarkan Mas Menteri Nadiem Makarim mensyaratkan beberapa indikator, salah satunya terjun langsung ke dunia industri dan melakukan pengabdian ke desa.

“Di sini kami membutuhkan banyak peran dari alumni untuk bisa membantu adik-adik kita belajar di luar kampus.”

“Karena Mas Menteri dalam programnya menyediakan waktu untuk belajar di luar kampus selama 1 tahun, 1 semester atau 2 semester. Ini kita membutuhkan bantuan para alumni,” jelas Panut.

Selain itu, kata Panut, saat ini engagement antara industri dan kampus sangat diharapkan untuk membekali para mahasiswa melaksanakan praktik di sektor industri.

Hal ini juga diupayakan UGM dengan mengundang para alumnus yang sudah berpengalaman di industri/

“Kita akan banyak mengundang alumni untuk memberikan kuliah kepada adik-adik dan sharing wawasan.”

“Sehingga ketika adik-adik lulus, jenis pekerjaan apa yang kira-kira cocok untuk passionnya,” pungkasnya. (Th)

Baca juga: Sekjen Kemnaker Apresiasi Aksi Nyata KAGAMA Kaltim, Sejahterakan Masyarakat dengan Budi Daya Tanaman Anggur