PSKK UGM, Pencetus Riset Kependudukan di Era 1970-an

983

Baca juga: Rekam Jejak Ali Ghufron Mukti, Sang “Doktor” Asuransi Jaminan Kesehatan

Kata “penelitian” dan “studi” mempunyai makna sama, maka pada 1991 perubahan nama kembali dilakukan menjadi Pusat Penelitian Kependudukan (PPK-UGM).

Pada 2001, nama lembaga berubah menjadi Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK-UGM).

Hingga kini Keberadaan lembaga riset ini tidak bisa dipisahkan dari sosok kepemimpinan Prof. Masri Singarimbun.

Pak Masri, begitu sapaan akrabnya, dikenal sebagai sosok yang tegas serta disiplin.

Dosen Antropologi Budaya UGM ini merupakan pendiri PSKK UGM.

Baca juga: Ardhi S Putranto: Selama Ini UMKM Belum Memiliki Indikator yang Tepat untuk Melakukan Inovasi

Di awal pendiriaanya, Pak Masri bersama PSKK—di era Masri masih bernama Lembaga Kependudukan—banyak menaruh fokus pada perkara fertilitas, mortalitas, mobility pattern, serta value of children.

Maklum, kala itu, pemerintah sedang giat-giatnya mempromosikan program Keluarga Besar untuk mengontrol jumlah penduduk.

Pak Masri dikenal sangat fokus terhadap masalah-masalah kependudukan, terutama tentang Keluarga Berencana (KB).

Menurutnya, peran pemerintah di negara-negara berkembang sangatlah penting dalam menjalankan program KB.

Tidak seperti di negara industri maju, program KB di negara-negara berkembang belum menjadi pilihan bagi setiap keluarga.

Baca juga: KAGAMA Aceh Siapkan Rumah Singgah untuk Penderita Bibir Sumbing