Ternyata Menggambar Bisa Atasi Kecemasan Akibat Covid-19

182
(Foto: Gartika Nurani Erawan, M.Psi.) Gangguan kecemasan di masa pandemi Covid-19 merupakan suatu hal yang wajar. Dok. Ist
(Foto: Gartika Nurani Erawan, M.Psi.) Gangguan kecemasan di masa pandemi Covid-19 merupakan suatu hal yang wajar. Dok. Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Kecemasan merupakan respon tubuh terhadap situasi yang krisis dan dinilai membahayakan untuk diri.

Kecemasan menimbulkan perasaan khawatir dan takut yang bisa mempengaruhi kemampuan berpikir.

Demikian disampaikan Gartika Nurani Erawan, Psikolog Klinis Badan Narkotika Nasional Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Hal tersebut ia sampaikan dalam KAGAMA Telekonseling ke-7 bertajuk “Menggambar untuk Bantu Atasi Kecemasan Selama di Rumah Saja”.

Webinar yang dibuka oleh Prof. Wihana Kirana Jaya, M.Soc.Sc., Ph.D., Wasekjen PP KAGAMA & Stafsus Menteri Perhubungan tersebut digelar pada Minggu (8/10/2021).

Patrica Meta Puspitasari, M.Psi. Foto: Ist
Patrica Meta Puspitasari, M.Psi. Foto: Ist

Baca juga: Edhie Purnawan: Salah Satu Kunci Pemulihan Ekonomi adalah Percepatan Program Vaksinasi

Menurut Gartika, ketika seseorang merasa cemas, secara mendadak ia menjadi pelupa, sulit berkonsentrasi, over thinking dan susah mengambil keputusan.

Seseorang dengan gangguan kecemasan memiliki ciri khas yaitu penghindaran.

Tanda-tanda seseorang mengalami kecemasan, di antaranya muncul rasa tegang di beberapa bagian tubuh, detak jantung lebih cepat, dada terasa sesak, nafas tersengal-sengal, rasa tidak nyaman di tenggorokan, rasa tidak nyaman di lambung diikuti mual atau muntah, dan berkeringat dingin.

“Kecemasan muncul karena manusia memiliki ribuan pikiran yang terpisah-pisah layaknya sebuah pohon.”

“Kemudian, fokus manusia hanya satu diibaratkan seperti kera yang berayun dari satu cabang pikiran ke cabang pikiran lainnya.”

Baca juga: Cerita Sekda Purworejo Kuliah di Fakultas Sastra Sambil Bertani di Kampung