Nilai Ekspor Indonesia ke Tiongkok Meningkat Pesat

100
Berdasarkan data National Bureau of Statistics (NBS), Tiongkok mencatatkan pertumbuhan PDB sebesar 12.7 persen pada Semester I tahun 2021 di tengah situasi dunia yang masih terpuruk. Foto: KBRI Beijing
Berdasarkan data National Bureau of Statistics (NBS), Tiongkok mencatatkan pertumbuhan PDB sebesar 12.7 persen pada Semester I tahun 2021 di tengah situasi dunia yang masih terpuruk. Foto: KBRI Beijing

KAGAMA.CO, BEIJING – Berdasarkan data National Bureau of Statistics (NBS), Tiongkok mencatatkan pertumbuhan PDB sebesar 12.7 persen pada Semester I tahun 2021 di tengah situasi dunia yang masih terpuruk.

Pulihnya kondisi perekonomian Tiongkok diharapkan dapat turut mendorong pemulihan ekonomi Indonesia melalui peningkatan kerja sama di sektor perdagangan dan investasi.

Demikian disampaikan Dubes RI untuk Tiogkok, Djauhari Oratmangun, Rabu (4/8/2021) kepada Kagama.

Pada Semester I 2021, investasi Tiongkok dan Hong Kong ke Indonesia berjumlah USD 4 miliar dengan total proyek sebanyak 2.133.

Tiongkok menempati peringkat ketiga investor asing terbesar di Indonesia dengan nilai realisasi investasi mencapai USD 1,7 miliar dengan jumlah proyek 1.245.

Sementara Hong Kong berada diurutan kedua investor asing kedua terbesar di Indonesia dengan nilai investasi mencapai USD 2,3 miliar dan jumlah proyek 888.

“Pada periode ini, kinerja ekspor Indonesia ke Tiongkok melonjak dibandingkan dengan tahun sebelumnya dalam periode yang sama.”

Baca juga: Agus Himawan, Anak Madrasah yang Memilih Kuliah di Kampus Umum

“Hal ini tercermin dari meningkatnya total nilai ekspor Indonesia ke Tiongkok, khususnya produk-produk unggulan dan potensial Indonesia di Tiongkok,” ujar Dubes alumnus Fakultas Ekonomi UGM ini.

Berdasarkan data Kepabeanan Tiongkok total perdagangan bilateral Indonesia dengan Tiongkok dalam periode ini mencapai USD 53,5 miliar, meningkat 50.3 persen dibandingkan Semester I tahun 2020.

Ekspor Indonesia ke Tiongkok tercatat mencapai USD 26,2 miliar, tumbuh 51.4 persen. Nilai impor Indonesia dari Tiongkok juga meningkat 49.3 persen atau mencapai USD 27,3 miliar.

Produk unggulan dan potensial Indonesia dalam periode ini yang mengalami peningkatan nilai ekspor signifikan, dalam kode HS dua digit, diantaranya: Besi dan Baja (HS 72) meningkat 100 persen; Lemak dan minyak hewani atau nabati (HS 15) meningkat 125.9 persen.

Aneka produk kimia (HS 38) meningkat 104.6 persen; Kopi, teh, mate dan rempah-rempah (HS 09) meningkat 94.8 persen; Residu dan sisa dari industri makanan, olahan makanan hewan (HS 23) meningkat 230.9 persen; Produk industri penggilingan (HS 11) meningkat 3688.9 persen.

“Mengingat kondisi di Tiongkok yang sudah berangsur normal meskipun tetap dengan pemberlakuan protokol kesehatan yang masih ketat, sejak akhir tahun 2020 KBRI Beijing semakin mengintensifkan pelaksanaan diplomasi ekonomi secara hybrid.”

“Antara lain dengan melaksanakan dan memfasilitasi kegiatan promosi dan forum bisnis TTI, promosi budaya, roadshow business visit ke investor dan calon investor Tiongkok, serta promosi produk ekspor andalan dan potensial Indonesia di berbagai wilayah di Tiongkok,” ujar Dubes Djauhari.

Baca juga: Satu-satunya Cara yang Bisa Dilakukan Agar Tidak Merasa Cemas pada Covid-19