Baca juga: KAGAMA Balikpapan Bagikan Paket Makanan Bergizi untuk Para Petugas Penanggulangan Covid-19
Arif berujar, langkah tersebut bertujuan untuk menginisiasi usaha membangun bank data mandiri oleh masyarakat/relawan pendonor.
“Aksi ini dicoba sebisa mungkin dalam lingkup kecil area Kota Balikpapan, mengingat donor plasma akan efektif bila pasien dan pendonor berada di kota yang sama.”
“Hal tersebut harapannya dapat juga dijadikan percontohan untuk kota-kota yang lain,” ujar Arif.
Yuniar Surindrasworo dan Rizal Chaniago yang ditunjuk oleh Pengcab KAGAMA Balikpapan bergerak mulai membuat ruang data (cloud).
Cloud tersebut dinamakan Ruang Data Donor Plasma Balikpapan, dengan memanfatkan aplikasi Google Drive.
Ruang data ini dapat diakses untuk penyintas Covid-19 dengan mengisi formulir melalui link https://tinyurl.com/donorplasmabalikpapan.
Baca juga: Rimbawan KAGAMA Ajak Masyarakat Manfaatkan Sumber Daya Alam untuk Hadapi Covid-19
“Kemudian setelah semua data lengkap terisi, pendaftar akan diverifikasi oleh admin melalui hasil tes swab potif dan negatif yang dimiliki,” jelas Arif.
Keunikan ruang data ini, kata Arif, hanya anggota yang menjadi pendonor saja yang bisa mengakses semua data nama dan kontak sesama pendonor.
Data tersebut dapat digunakan para pendonor untuk membantu masyarakat yang membutuhkan donor plasma untuk golongan darah tertentu.
Sementara itu, Rizal Chaniago menjelaskan, masyarakat akan dibantu mencari pendonor plasma dalam ruang data tersebut oleh pendonor yang juga sudah terdaftar.
“Jadi konsepnya adalah saling gotong-royong semakin banyak pendonor terdaftar, semakin banyak masyaratakat yang juga terbantu akses informasi ruang data,” jelas alumnus Fakultas Kehutanan UGM ini.
Baca juga: Ari Dwipayana: Vaksinasi Harus Inklusif, Bisa Diakses Semua
