Inovasi yang Agung Terapkan di WIKA Berkat Nilai-nilai yang Diperoleh dari ‘Kampus Ndeso’

1376

Baca juga: Menteri Ketenagakerjaan RI Apresiasi Portal kagamakarir.id

“Ini proyek Pembangkit Listrik Tenaga Sampah terbesar saat ini, dan Wika bangga bisa ikut serta dalam pembangunan ini sehingga bisa sedikit mengatasi Sampah di Jakarta dan juga supply listrik di DKI,” ujarnya.

Selanjutnya, Agung juga memimpin proyek pembangunan Jakarta Internasional Stadium (JIS).

Stadion yang berdiri di lahan seluas 221.000 m2 dan kapasitas penonton 82.000 ini dirancang memiliki atap yang bisa terbuka dan tertutup, dengan berat atap mencapai lebih dari 3.900 ton.

“Sehingga bisa dipakai segala cuaca dengan standar FIFA. Stadiun dengan kapasitas seperti ini merupakan yang pertama di Asia,” imbuhnya.

Berbagai kerja cepat yang telah dan akan dirampungkan tak lepas dari inovasi yang WIKA terapkan.

Yakni penerapan teknologi Building Information Modeling (BIM​). Semua proyek, kata Agung, bisa dilihat dari awal secara 4 dimensi.

Sehingga proyek bisa dilihat dari awal, besaran volume, anggaran, sehingga tidak terjadi cosy overrun alias pembengkakan biaya.

Water summit di Kazakhstan. Foto: Dok Pri (foto sebelum pandemi)
Water summit di Kazakhstan. Foto: Dok Pri (foto sebelum pandemi)

Baca juga: Kagama Karanganyar Siap Berkontribusi untuk Kemajuan Daerah

Inspirasi dari Kampus Ndeso

Inovasi dan kerja cepat yang dilakukan Agung diakui tak lepas dari kampus tempat ia menimba ilmu. Universitas Gadjah Mada.

Agung merasa para jebolan Kampus Kerakyatan tak begitu ambisius seperti kampus-kampus lain di kota besar.

Meskipun dikenal sebagai ‘kampus ndeso’, namun justru berkahnya di sana.

Agung senantiasa menerapkan nilai-nilai yang ia dapatkan dari UGM, seperti kebersamaan, team work, dan rendah hati.

“Ini selalu kami bawa dalam pekerjaan sehari-hari. Mungkin juga terbentuk dalam diri kita,” ujarnya.

Di Bulaksumur, Agung menempa diri dan berguru kepada para begawan.

Sosok yang aktif di Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil (KMTS) dan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini punya banyak dosen inspiratif.

Baca juga: Lahir dari Keluarga Sederhana, Ratminto Tak Ada Ambisi Mengejar Karier