Pembangunan yang Baik adalah Memanusiakan Lingkungan dan Subjek Pembangunan

578

Baca juga: Aktif adalah Senjata Rivan Purwantono dalam Mengubah Takdir

“Sebuah pembangunan yang baik adalah yang membumi, yang dapat memanusiakan lingkungan dan subjek pembangunan.”

“Pembangunan di BATAN bukan lagi tentang penemuan nuklir termutakhir, namun bagaimana cara mengimplementasikan pengetahuan kenukliran menjadi sesuatu yang dapat memberikan daya guna secara langsung bagi masyarakat,” tandasnya.

Rika juga menyinggung tentang model Lembaga Non Kementerian (LPNK) dan bentuk kerja sama yang dapat dilakukan oleh universitas.

Menurut Rika, Sebuah keilmuan tidak akan ada artinya tanpa jaringan. Sebuah network tidak akan tersedia begitu saja namun harus dibangun.

Network akan terbangun bersamaan pada saat tenaga pendidik (dosen) mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Baca juga: Ramadhan Berbagi ala Kagama Balikpapan

“Pengabdian keilmuan ada tiga (3), yaitu scholar on publication, scholar on institutional, dan scholar on personification.”

Scholar on publication berkaitan dengan kegiatan penulisan dan publikasi; scholar on institutional berkaitan dengan kegiatan pendidikan dan pengajaran di lingkungan universitas dan menggandeng mitra baik pemerintah maupun BUMN.”

“Dan scholar on personification berkaitan dengan kontribusi di lingkungan sekitar,” paparnya.

Ketiga jenis pengabdian tersebut telah Rika contohkan. Selain mengajar di Kampus Kerakyatan, Rika juga membina masyarakat sekitar, khususnya di bidang pemberdayaan ekonomi melalui G2R Tetrapreneur.

“UGM juga mengangkat G2RT sebagai salah satu kurikulum program Wirausaha Mahasiswa, sebagai wujud inovasi modul perencanaan bisnis.”

“Dengan masuknya G2RT sebagai kurikulum wirausaha mahasiswa, G2RT ikut mensukseskan Program Merdeka Belajar. Puncaknya, G2RT sudah dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional,” pungkasnya.

Bertindak selaku moderator acara ini adalah Dr. Geni Rina Sunaryo, M.Sc., peneliti senior BATAN. (Th)

Baca juga: Kagama NTB Berbagi, Dampingi Anak Yatim dan Duafa di Rumah Cerdas Mandiri