Rimbawan Kagama: Hutan Makin Rusak, Kita Harus Bangkit!

394
Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei, kata Transtoto, menjadi momentum bersama untuk melecut semangat bangkit. Khususnya di bidang lingkungan. Foto: Ist
Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei, kata Transtoto, menjadi momentum bersama untuk melecut semangat bangkit. Khususnya di bidang lingkungan. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Tahun 2021 merupakan tahun yang sulit setelah hampir 2 tahun terganggu Covid 19.

Laju pembangunan secara umum merosot tajam. Saatnya kita harus bangkit mengejar ketinggalan dalam potokol kesehatan yg ketat.

Demikian disampaikan Dr. Transtoto Handadhari, Ketua Umum Yayasan Pedui Hutan Indonesia (YPHI), kepada Kagama, belum lama ini.

Hari Kebangkitan Nasional yang jatuh pada 20 Mei, kata Transtoto, menjadi momentum bersama untuk melecut semangat bangkit. Khususnya di bidang lingkungan.

“Kejujuran tanpa kecurangan harus ditingkatkan merupakan salah satu cara efisiensi dana pembangunan.”

Baca juga: Ramadhan Berbagi ala Kagama Balikpapan

“Perbaikan hutan akan mengurangi bencana ekosistem dan kerusakan alam.”

“Kita harus mau merubah diri untuk Indonesia yang lebih bermartabat,” jelas alumnus Kehutanan UGM angkatan 1971 ini.

Transtoto masih ingat, pada momen yang sama tahun 2013 lalu, pihaknya telah mencetuskan “Gerakan Budaya NO CHEATING Indonesia.”

Gerakan tersebut dideklarasikan di Bandung. Kota ini dipilih karena membawa ruh semangat kota perjuangan.

Kala itu, ia bersama rekan seperjuangan mengeluhkan bahwa kecurangan, korupsi, keserakahan merupakan penyebab utama kerusakan hutan dan semua aksi pembangunan lainnya.

Baca juga: Kagama NTB Berbagi, Dampingi Anak Yatim dan Duafa di Rumah Cerdas Mandiri