KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Pengakuan terhadap kiprah perempuan adalah sesutau yang unik. Kesetaraan gender bukanlah penyamarataan terhadap kiprah laki-laki.
Demikian disampaikan Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Founder, Konseptor, dan Tenaga Ahli G2R Tetrapreneur dan Dosen Senior FEB UGM.
Rika menyampaikannya dalam webinar bertajuk Elegansi Perempuan sebagai Elan Vital Penggerak Desa Berkelanjutan, Rabu (21/4/2021).
Webinar terselenggara atas kerja sama HIMNI, Perserikatan Bumdesa Indonesia (PBI) dan Global Gotong Royong (G2R) Tetrapreneur.
“Pemahaman kiprah secara fitrahnya akan membawa pada pencapaian karya hebat dari perempuan itu sendiri, tanpa menyalahi kodrat utamanya yaitu untuk keluarganya.”
“Oleh karena itu, apabila berbicara tentang perekonomian, penggerak utama di unit terkecil atau Desa adalah perempuan,” ujar Rika.
Rika menjelaskan, hubungan antara perempuan dan desa adalah signifikan dalam kontribusi kemajuan dan penggerak.
Baca juga: Ganjar Ajak Warga Kagama Bantu UMKM di Jateng Supaya Bangkit
Rika mencontohkan kiprah dari G2R Tetrapreneur selama ini. Kata Rika, terdapat 10 dari 21 G2RT di desa DIY.
Personal kunci dari top management G2R Tetrapreneur yang terdiri atas Pemerintah Desa; Ketua G2R Tetrapreneur; Manajer dan Ambassador G2R Tetrapreneur, adalah para perempuan hebat.
Selain itu, kata Rika, desa juga merupakan titik mulai dari sebuah perekonomian.
“Desa di Indonesia berjumlah lebih dari 84.000 yang memiliki sumber daya alam dan manusia yang beragam.”
“Sehingga desa merupakan awal dari sebuah penghidupan dan desa adalah representasi manusia berkehidupan,” jelasnya.
Pemberdayaan Masyarakat Belum Optimal
Selanjutnya, Rika menyampaikan bahwa elan vital atau penggerak utama perekonomian di Desa ada BUMDes.
Menurut Rika, BUMDes menaungi perempuan dan agen perubahan di Desa.
Baca juga: Teten Masduki Sebut Kagama Inkubasi Bisnis Bisa Mendampingi UMKM Agar Lebih Unggul dan Inovatif
