Waspadalah, Kenali Gejala Long Covid Saat Kondisi Pemulihan

383
Jika anda mengalami kehilangan kemampuan untuk mencium bau (anosmia) dan gangguan indera penciuman dalam mengidentifikasi bau-bauan (parosmia), waspadalah. Foto: sehatq
Jika anda mengalami kehilangan kemampuan untuk mencium bau (anosmia) dan gangguan indera penciuman dalam mengidentifikasi bau-bauan (parosmia), waspadalah. Foto: sehatq

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Jika anda mengalami kehilangan kemampuan untuk mencium bau (anosmia) dan gangguan indera penciuman dalam mengidentifikasi bau-bauan (parosmia), waspadalah.

Gejala tersebut adalah long Covid. Tak hanya itu, biasanya gejala ini juga membuat seseorang kehilangan kemampuan mengecap (dysgeusia).

Dokter spesialis THT Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, dr. Anton Sony Wibowo, Sp.THT-KL, M.Sc., FICS. angkat bicara soal gejala ini.

Menurut dosen FK-KMK ini, long Covid merupakan suatu gejala Covid-19 jangka panjang yang dialami pasien saat masa pemulihan atau pasca infeksi.

Anton menyebut, gejala ini kerap dijumpai pada pasien dengan rentang usia 18-34 tahun.

Baca juga: Image Petani Harus Diubah Untuk Dorong Regenerasi Petani

“Sekitar 20 persen pasien long covid mengalami gejala yang bersifat menetap,” ujarnya, belum lama ini.

Merujuk sebuah penelitian, Anton mengatakan bahwa sebanyak 87,4 persen pasien yang telah mengalami perbaikan kondisi tetap mengalami gejala persisten selama 60 hari.

“Dampak long covid jelas mengurangi kualitas hidup seseorang dan tidak menutup kemungkinan akan muncul gejala berat pada kasus-kasus khusus,” terangnya.

Anton menambahkan, gejala lain yang kerap muncul adalah batuk, sesak nafas, nyeri, diare, mual, malaise, nyeri perut, dan gangguan saraf.

Tidak jarang pula muncul gejala berupa kesulitan berfikir, nafas pendek pendek, gangguan irama jantung, dan gejala covid lain. (Th)

Baca juga: Saya Dapat Hikmah Mengenali Bau Virus Corona