Ketua KAGAMA Jabar Siap Fasilitasi Berbagai Masukan Alumni ke Pemerintah Daerah

384
Dengan kiprah dan peran besarnya itu, besar harapan Dodo agar KAGAMA tetap mempertahankan jati dirinya sebagai alumni yang saling menyayangi, saling berbagi pengalaman dan mendorong untuk berkembang, serta saling mengingatkan. Foto: Ist
Dengan kiprah dan peran besarnya itu, besar harapan Dodo agar KAGAMA tetap mempertahankan jati dirinya sebagai alumni yang saling menyayangi, saling berbagi pengalaman dan mendorong untuk berkembang, serta saling mengingatkan. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Sempat vakum, KAGAMA Jawa Barat (Jabar) akhirnya mulai bangkit kembali sejak 2019 lalu, tepat setelah dr. Dodo Suhendar, M.M ditunjuk sebagai ketua transisi KAGAMA Jabar.

Dalam kesempatan itulah, Dodo mulai aktif berkegiatan di KAGAMA.

Sampai akhirnya Dodo ditunjuk para alumni untuk menahkodai KAGAMA Jabar dalam kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) dan resmi dilantik pada awal 2020.

“Saya sanggupi untuk menjadi ketua. Selain untuk tujuan silaturahmi, saya bersedia mendukung penuh rekan-rekan alumni UGM yang ada di Jawa Barat dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan almamater,” ujarnya saat dihubungi Kagama beberapa waktu lalu.

Pria asal Cijulang, Pangandaran ini, dalam lima tahun ke depan berkomitmen memperkuat komunikasi dan jaringan antar alumni UGM se-Jawa Barat.

Baca juga: Alumni Psikologi UGM Angkatan ’83 Luncurkan Buku Perjalanan Hidup Satu Angkatan

Dia juga berkomitmen untuk memfasilitasi penyampaian masukan dan berbagai kepentingan dari KAGAMA Jabar ke pemerintah daerah.

Musda KAGAMA Jabar telah mengawali kebangkitan organisasi tersebut.

Sebanyak 200 lebih alumni hadir dalam pertemuan ini, seluruhnya datang dari berbagai wilayah di Jawa Barat.

Ramainya pertemuan ini sebelumnya didorong oleh rasa rindu dengan kawan lama dan almamaternya.

Masa awal kepengurusan baru KAGAMA Jabar bertepatan dengan dimulainya pandemi Covid-19 dan kebetulan kasus pertama ditemukan ada di Depok, Jawa Barat.

Baca juga: Perjalanan Gabriel Asem Membangun Tambrauw yang Awalnya Hanya Berupa Perbukitan dan Pantai