Pernyataan Sikap PP PKBTS Pimpinan Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM terhadap UU Cipta Kerja

820

Baca juga: Dubes Salman Tunjuk Konsul Kehormatan untuk Perkuat Diplomasi Ekonomi Indonesia di Afrika Selatan

“Penyempurnaaan UU Cipta Kerja secara elegan dan bermartabat dapat dilakukan melalui review oleh DPR, dan formulasi turunan peraturan,” tutur Agus kepada Kagama.

“Yakni berupa Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan Presiden (Perpres), Peraturan Menteri (Permen), atau bahkan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi. Serta tentu saja pengawalan implementasinya,” terang Ketua Umum PP PKBTS ini.

Di sisi lain, wisudawan terbaik Fakultas Pertanian UGM pada 1989 ini menyayangkan adanya kabar hoaks yang bermunculan.

Begitu pula dengan tindakan anarkistis, kerusuhan, perusakan akibat demo penolakan UU Cipta Kerja yang tak terkendali.

Padahal, saat ini Indonesia tengah mengalami pandemi Covid-19 dengan kondisi perekonomian yang relatif kurang baik.

Baca juga: Kebijakan Hijau pada Minyak Kelapa Sawit Ternyata Tidak Semata-mata untuk Penyelamatan Lingkungan

Bersama dengan PP PKBTS, Agus menyeru kepada semua pihak untuk menahan diri, menjaga ketertiban, kedamaian, persatuan, kebersamaan, kekeluargaan, kebudayaan, kebangsaan, dan kemanusiaan. Serta selalu bertindak berdasarkan Pancasila, UUD 1945, dan NKRI.

“Kebebasan berpendapat dan Merdeka Belajar harus tetap bertanggung jawab, budi pekerti mulia, secara swa-disiplin, dan tidak kebablasan,” ujar Agus.

“Dengan tetap mengacu dan berakar kuat pada unggulan budaya nusantara sendiri. Melalui pengembangan jiwa, pikiran dan raga yang merdeka.”

“Sesuai bakat, talenta, dan hobinya. Sebagaimana yang telah dituntunkan oleh Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hadjar Dewantara,” sambung pakar ilmu tanah hutan berusia 55 tahun ini.

Kepada mahasiswa dan pihak yang berunjuk rasa, Agus berpesan agar mereka menjunjung tinggi Asas Panca Darma Taman Siswa. Berupa: kodrat alam, kemerdekaan (yang bertanggung jawab), kebudayaan, kebangsaan, dan kemanusiaan.

“Semua itu adalah roh genetik unggulan seluruh insan Taman Siswa, yang juga relevan untuk dapat diterapkan sepenuhnya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. (Ts/-Th)

Baca juga: Lulusan Magister HI UGM Ini Pilih Bangun Pendidikan di Timor-Leste ketimbang Jadi Staf Kedutaan