Pakar Hukum Alumnus UGM Jelaskan Kenapa Tren Calon Tunggal Meningkat pada Pilkada 2020

696

Baca juga: Melihat Peluang Ketahanan Pangan dari Modal dan Potensi Terkini Hutan Indonesia

Kedua, beberapa daerah punya figur kuat yang mampu memborong dukungan dari banyak parpol.

“Jadi ada sikap realistis dari partai. Sementara pada waktu bersamaan ada sebuah kelompok yang sangat kuat yang didukung pengusaha kaya,” ucap Iwan.

“Mereka bisa berkonsolidasi dengan semua partai politik. Atau mereka tidak sekadar kuat secara keuangan.Tetapi juga kuat secara dukungan politik.

“Mungkin keluarganya ada yang duduk di puncak kekuasaan. Sehingga, orang melihat akan berat saat melawan dengan orang yang dekat dengan penguasa,” terang pria asal Padang ini.

Secara pribadi, Iwan tidak mempermasalahkan siapa pun yang dicalonkan oleh partai dengan kekuatan politik besar.

Baca juga: KPH Notonegoro: Tarian Bukan Sekadar Pola Lantai dan Koreografi

Asalkan, orang yang dicalonkan punya kapasitas dan integritas. Dengan begitu, masyarakat akan menyadari bahwa sosok yang dicalonkan adalah pilihan realistis.

Adapun webinar kali ini diikuti oleh sekitar 105 peserta. Selain Iwan Satriawan, ada empat narasumber yang didatangkan.

Mereka adalah Wali Kota Balikpapan H. Rizal Effendi, S.E.; Ketua KPU Balikpapan, Noor Thoha, S.Pd, S.H.; dan Ketua Bawaslu Kota Balikpapan, Agustan S.Pd.I. Selanjutnya, perwakilan paslon, Andi Arif Agung, S.H.; serta Ketua Pemenangan Kolom Kosong Kota Balikpapan, Dr. H. Abdul Rais, S.H. (Ts/-Th)

Baca juga: Dubes Djauhari Sebut 21 Produk yang Berkontribusi Tingkatkan Kinerja Ekspor Indonesia ke Tiongkok