KAGAMA Sukoharjo Kunjungi Jatisobo dalam Rangka Program Pengembangan Desa Inklusif

641
KAGAMA Sukoharjo mengunjungi tempat produksi inklusif difabel Desa Jatisobo dalam rangka program Pengembangan Desa Inklusif. Foto: KAGAMA Sukoharjo
KAGAMA Sukoharjo mengunjungi tempat produksi inklusif difabel Desa Jatisobo dalam rangka program Pengembangan Desa Inklusif. Foto: KAGAMA Sukoharjo

KAGAMA.CO, SUKOHARJO – Pengurus Cabang KAGAMA Sukoharjo melakukan kunjungan lapangan ke Desa Jatisobo, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo, Sabtu (10/10/2020).

Kunjungan ini dalam rangka pendayaan produksi tahap dua untuk menyusun need assessment program pengembangan desa inklusif sesuai arahan PP KAGAMA.

Bersama dengan satgas (satuan tugas) setempat, KAGAMA Sukoharjo ingin mewujudkan Jatisobo menjadi desa inklusif.

“Kunjungan dilakukan di tempat-tempat produksi inklusif difabel di Desa Jatisobo Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo,” kata Darsono kepada Kagama.

“Tujuan kunjungan ini adalah untuk melakukan pemetaan lapangan berkenaan dengan need assessment program pengembangan ke depan, menuju ketahanan ekonomi masyarakat berbasis prinsip inklusivitas,” sambungnya.

KAGAMA Sukoharjo mengunjungi tempat produksi inklusif difabel Desa Jatisobo dalam rangka program Pengembangan Desa Inklusif. Foto: KAGAMA Sukoharjo
KAGAMA Sukoharjo mengunjungi tempat produksi inklusif difabel Desa Jatisobo dalam rangka program Pengembangan Desa Inklusif. Foto: KAGAMA Sukoharjo

Baca juga: Pernyataan Sikap PP PKBTS Pimpinan Guru Besar Fakultas Kehutanan UGM terhadap UU Cipta Kerja

Darsono menambahkan, melalui kunjungan ini, KAGAMA Sukoharjo dapat memetakan dan memperoleh gambaran di lokasi.

Alumnus Fakultas Pertanian UGM ini menilai, masyarakat berkebutuhan khusus di Jatisobo punya semangat untuk berproduksi, meski selalu menghadapi berbagai kendala.

Menurut Darsono, warga berkebutuhan khusus di Jatisobo punya spirit obah mamah.

Jika diterjemahkan, maka artinya: boleh saja aku ada kurang indra dan badan, tetapi semangatku tak beda dengan orang yang berkesempurnaan.

Baca juga: Sertifikasi pada Produk Kehutanan Bisa Jadi Koheren dengan Kepentingan Kapital