Alumnus Fapet UGM Ini Bantu Sejahterakan Peternak Indonesia Lewat Agropreneur

393

Baca juga: Startup Jadi Pilihan Fathin Naufal untuk Bantu Masyarakat Terdampak Covid-19

Kemudian di tahun 2019, pihaknya banyak bekerja sama dengan Dinas Koperasi dan UKM DIY dan Kementerian Koperasi dan UKM, untuk bisa memperbesar impact perusahaannya kepada peternak di seluruh Indonesia.

“Dengan membawa misi swasembada pangan bersama pemerintah, dana sebesar Rp17 Triliun yang sebelumnya digunakan untuk impor susu, akhirnya bisa berputar di dalam negeri di tahun 2019.”

“Dengan demikian, harapannya peternak bisa mencapai kesejahteraannya dan profesi peternak semakin diminati kaum muda,” ungkap Finalis Food Startup Indonesia ini.

Bisnis Andro semakin berkembang, setelah pabrik Sweet Sundae, dibangun pula sebuah toko untuk menjual produk-produknya, yaitu Ademuygelato.

Belum lama ini, alumnus Fakultas Peternakan UGM angkatan 2006 itu juga membangun piaraa, sebuah aplikasi atau platform untuk investasi hewan ternak sapi.

Baca juga: Ganjar Dorong Para Akademisi Muda Ikut Memecahkan Persoalan Kemiskinan di Desa

Andro membeli bahan baku susu sapi perah ke peternak dengan harga yang pantas.

Meskipun demikian, produk Sweet Sundae justru bisa dijual dengan harga yang terjangkau di pasaran.

Hal itu disebabkan Andro dan tim berusaha mengolah bahan baku susu seefisien mungkin.

12 tahun berjalan, Sweet Sundae menjadi salah satu perusahaan pengolah susu yang sukses.

Kini sebaran distribusi sudah sampai di tiga kota, yakni Yogyakarta, Jakarta, dan Surabaya.

Baca juga: Terobosan Ketua KAGAMA Kediri tentang Permasalahan Hunian Keluarga