Kewirausahaan Desa Harus Mendunia Demi Gerakan Ekonomi yang Berkelanjutan

462

Baca juga: Upaya Bupati Seno Samodro dalam Mendukung Petani Boyolali Selama Pandemi Covid-19

Tentu kehadiran berbagai produk pangan ini bisa menjadi potensi usaha yang baik demi menyongsong pembangunan desa, terutama gerakan ekonominya.

Konseptor dan Tenaga Ahli G2R Tetrapreneur Rika Fatimah P.L., S.T., M.Sc., Ph.D., menyampaikan, gerakan ekonomi suatu negara berada pada pemberdayaan ekonomi akar rumput (grass root) masyarakat luas.

Rika bertutur, menggerakkan ekonomi perdesaan bukan sesuatu yang mudah. Ada sejumlah kendala yang dihadapi dan diantaranya merupakan persoalan yang klasik.

Seperti tidak adanya pemahaman mengenai manfaat bisnis, lebih suka ‘menyendiri’ & ‘enggan terlihat’, tidak bersikap visioner dan ingin semuanya serba instan, tidak berani mengambil risiko melalui inovasi, hingga cenderung menyerah ketika gagal.

“Kewirausahaan desa bukan hanya seputar pengentasan kemiskinan, jual beli, atau tujuan jangka pendek lainnya.”

Baca juga: Ganjar Pranowo: Krisis Pangan Masyarakat Bisa Dibereskan KAGAMA Melalui Gerakan Canthelan

“Tujuan dari kewirausahaan desa salah satunya adalah menuju ikonik global, sehingga bisa menciptakan aliran kemanfaatan baik finansial maupun non-finansial yang terus menerus.”

“Namun banyak yang tidak sadar bahwa ikon ini merupakan suatu hal yang penting sebagai suatu kesadaran yang di sengaja, karena masyarakat cenderung lebih fokus pada barang ataupun produk yang dihasilkannya,” ungkap dosen FEB UGM ini.

Melalui model G2R Tetrapreneur pada tahap keempat atau Tetra 4, yaitu Brandpreneur, Rika mengajak masyarakat untuk mulai sadar akan pentingnya merek ikonik.

Rika mengatakan bahwa brandpreneur merupakan sebuah strategi asosiasi untuk mendorong pertumbuhan pengusaha dengan menggunakan Pendekatan Nilai (Aspirasi) Merek Ikonik.

Di samping itu, juga menetapkan pemangku kepentingan yang bertanggung jawab secara khusus untuk memperkuat posisi strategis di pasar.

Baca juga: Hadapi Tekanan Selama Pandemi, Industri Rumah Sakit Perlu Berbenah