Kata Dirut Kimia Farma tentang Peluang dan Tantangan Apoteker di Masa Depan

1387

Baca juga: Budi Karya Sumadi Jelaskan Peran Infrastruktur Transportasi dalam Mendukung Kawasan Ekonomi Khusus

“Penting bagi semua pihak menigkatkan produktivitas penelitian dan pengembangan,” ujar alumnus Fakultas Farmasi UGM angkatan 1995 ini.

Verdi juga menyoroti tren inovasi digital. Kini layanan kesehatan dilakukan melalui aplikasi digital AI, teknologi wearable, telemedichine, dan peer to peer online.

Teknologi digital dan big data kata Verdi mendukung personalized marketing dan pengolahan data konsumen untuk mendukung pertumbuhan bisnis.

Melansir dari banyak sumber, Verdi menuturkan bahwa dari sisi pengeluaran untuk belanja kesehatan secara global pada tahun 2019, terdapat peningkatan sebesar 5,1 persen.

Sedangkan pengeluaran untuk segmen obat mengalami peningkatan sebesar 5,7 persen.

Baca juga: Rektor Dorong Fakultas Farmasi UGM Majukan Industri Farmasi Indonesia

Pertumbuhan ini diperkirakan terus berlanjut sampai pada 2030, yang mana prediksi biaya pengeluaran kesehatan menunjukkan pertumbuhan sebesar 12 persen dengan CAGR 2018-2030.

1/3 biaya pengeluaran kesehatan global kata Verdi berada pada negara berkembang dan 2/3 ada pada negara maju.

Pendapatan industri farmasi secara global tercatat sebesar 18.131 Triliun atau hampir 7,5 kali APBN Indonesia tahun 2019, dengan pertumbuhan 3, 11 persen dalam lima tahun.

“10 perusahaan farmasi terbesar di dunia telah berkontribusi sebesar 37 persen terhadap pasar global.”

“Industri alat kesehatan secara global, sudah tercatat pendapatan yang signifikan 6500 triliun, dengan prediksi pertumbuhan CAGR 5,4 persen dengan mencapai 8.884 Triliun pada 2025,” papar pria kelahiran 1969 ini.

Baca juga: Lulusan Arsitektur UGM Menangi Lomba Desain Logo Badan Otorita Borobudur