Pengurus KAGAMA Jateng Raih Penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia

368

Baca juga: Tren Industri Pangan Berbasis Maritim dan Cara Memasarkan Produknya

Noor lantas menjelaskan apa maksud di balik penugasan memelihara sepasang ayam dan menanam apotek hidup.

“Memelihara sepasang ayam dan menanam satu pot apotek hidup adalah media pendidikan kepramukaan dalam proses pembentukan,” kata Noor kepada Kagama.

“Yakni pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka,” terang pria yang lulus dari Magister Ketahanan Nasional UGM pada 2003 ini.

Menurut Noor, dipilihnya ayam secara filosofi karena hewan ternak ini dikonsumsi secara massal. Baik telur, daging, hingga bulunya.

Karena itu, seorang pramuka harus mampu mengetahui persoalan dari hulu (memelihara) hingga hilir (mengonsumsi).

Baca juga: Bisa Gantikan Energi Fosil, Begini Peluang dan Tantangan Riset Pengembangan Bahan Bakar Nabati

Sedangkan penugasan apotek hidup adalah ikhtiar dan perwujudan upaya pencarian obat untuk memperkuat imun diri dari infeksi Covid-19.

“Harapannya seorang pramuka tetap mempertahankan kegembiraanya sebagai memperkuat imun diri,” kata Noor.

“Sehingga pramuka selamat dari pandemi serta menyelamatkan orang lain,” tandas Koordinator Subbidang Penguatan Organisasi Pengda KAGAMA Jateng ini.

Atas gagasannya dalam OKPT UNNES 2020, Noor mendapatkan piagam penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (LEPRID).

Memelihara 7.260 pasang ayam dan pot apotek hidup dengan jumlah serupa adalah rekor baru yang dicatatkan oleh LEPRID.

Baca juga: Bisa Timbulkan Penyakit, Begini Cara Menangani Limbah Budidaya Ikan