Bisa Gantikan Energi Fosil, Begini Peluang dan Tantangan Riset Pengembangan Bahan Bakar Nabati

482

Baca juga: G2R Tetrapreneur dan GTRA Bantu Masyarakat Wujudkan Kesejahteraan Lewat Pemanfaatan Aset dan Akses Tanah

Ada pun berbagai peluang risetnya, dari segi proses organisme dan fermentasi terdapat peluang riset tentang pemilihan spesies dan strain, serta rekayasa genetika dan rekayasa metabolisme.

Selanjutnya dari segi konversi biomassa selulosa. Peneliti bisa meriset lebih dalam tentang metode hidrolis yang optimal dan penyediaan enzim hidrolisis yang ekonomis.

Sedangkan dari sisi biorefinery, ada peluang riset mengenai desain reaktor dan kilang fermentasi, serta optimasi kondisi operasi.

BBN selanjutnya yaitu biodiesel. Menurut Devitra, Indonesia merupakan negara pertama di dunia yang mengimplementasikan biodiesel sebanyak 30 persen.

Namun, sayangnya bahan baku biodiesel 90 persen berasal dari kelapa sawit.

Baca juga: Banyak Diminati, Begini Tantangan Menjalankan Bisnis Jasa Maternity dan New Born Baby Photography

Seperti yang diketahui, pemanfaatan kelapa sawit oleh biodiesel bersaing dengan industri kosmetik.

Untuk itu, pemerintah sedang berusaha menjamin ketersediaan bahan baku untuk pengembangan biodiesel.

“Dibutuhkan kontribusi peneliti untuk memanfaatkan sejumlah peluang riset biodiesel, seperti pemilihan biomassa, serta ekstraksi minyak nabati dari biomassa.”

“Bahan baku biomassa tidak hanya kelapa sawit, kita masih punya bahan baku lain, yang pengembangannya baru sebatas skala laboratorium, belum tumbuh ke skala industri,” tandasnya.

Kemudian dari segi biorefinery, peluang riset biodiesel yang perlu dimanfaatkan antara lain tentang desain reaktor dan kilang biomassa non sawit, pemilihan proses ekstraksi, katalis, kondisi operasi, serta komersialisasi produksi dari biomassa non sawit.

Baca juga: Upaya Andi Afdal Membangun Ekosistem Digital BPJS Kesehatan di Era Adaptasi Kebiasaan Baru