Mengembangkan Karier dan Fungsi Perawat Lewat Nursepreneur

1197

Baca juga: Rabita Madina Harumkan Nama UGM di Ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2020

Di bawah Yayasan Lotus Jaya Sejahtera, kata Christantie, Lotus Care berusaha menjadi klinik mandiri perawat yang berfokus pada perawatan luka modern dan paliatif care.

Mereka juga memberikan layanan datang ke rumah (homecare) bagi pasien yang tidak memungkinkan dibawa ke klinik, bahkan mereka juga memberikan layanan pasien yang tinggal di hotel.

Selain itu, juga ada layanan konsultasi paliatif, retail bahan habis pakai, dan penyewaan alat kesehatan sederhana.

“Meskipun baru satu tahun berdiri, saya berharap apa yang sudah kita kerjakan bermanfaat bagi banyak orang.

“Kita akan terus berinovasi agar para pelanggan kami mendapat kepuasan dan akan loyal,” pungkas lulusan Radboud University Nijmegen, Belanda ini.

Baca juga: Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan UGM Kehilangan Sosok Dosen yang Dekat dengan Mahasiswanya

Dalam perjalanannya, enam bulan pertama klinik berdiri, gaji Christantie habis untuk memberi upah kepada karyawannya.

Namun, pada bulan ke-7 usahanya ini telah membuahkan hasil, keuntungan yang diperoleh sudah bisa untuk membayar gaji karyawan.

“Yang membahagiakan, target bulanan tercapai meskipun di masa pandemi, biaya operasional tercover, dan pelanggan merasa puas dengan layanan yang kita berikan,” jelas alumnus Pascasarjana Epidemologi Klinik UGM angkatan 2008 ini.

Christantie melanjutkan, pergerakan bisnis di bidang keperawatan juga tidak terlepas dari peran marketing di platform digital, seperti YouTube, Instagram, dan website.

Lotus Care berusaha membangun angegement dengan konsumennya melalui kanal-kanal tersebut.

“Peningkatan etos kerja dan rencana kerja yang baik juga menjadi komponen penting agar bisnis tetap bertahan,” tandasnya. (Kn/-Th)

Baca juga: Sukses Berbisnis Penggilingan Padi, Dofier Bersyukur Pernah Kuliah di Kampus Kerakyatan