Pengalaman Berharga Febby Jadi Dokter Relawan Covid-19: Meningkatkan Rasa Kemanusiaan

938
Alumnus FK-KMK UGM angkatan 2012, dr. Febby Elvanesa menceritakan pengalamannya selaa menjadi dokter relawan Covid-19. Foto: Dok. Pri
Alumnus FK-KMK UGM angkatan 2012, dr. Febby Elvanesa menceritakan pengalamannya selaa menjadi dokter relawan Covid-19. Foto: Dok. Pri

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Awalnya dr. Febby Elvanesa S tak diizinkan orang tua ketika berniat menjadi dokter relawan Covid-19. Pasalnya, ada risiko kesehatan yang harus ditanggug.

Alumnus FK-KMK UGM angkatan 2012 itu berusaha meyakinkan orang tuanya bahwa pihak rumah sakit memberikan keamanan dan perlindungan kesehatan yang ketat bagi tenaga medisnya.

Alhasil orang tua Febby mengizinkan, dia kini menjadi dokter relawan di RS Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta.

“Terbukti ketika saya sudah tiba di sana, kami diberikan APD yang lengkap, pelatihan, jaminan kesehatan, akomodasi, dan medical check-up, serta tempat untuk refreshing juga ada.”

“Untuk biaya kedatangan dan kepulangan ditanggung oleh pihak rumah sakit melalui reimburse. Kami juga mendapat insentif dari Kemenkes,” ujarnya.

Baca juga: Kata Healthpreneur Alumnus UGM: Ada Tiga Karakter yang Diperlukan untuk Membangun Startup

Hal tersebut Febby sampaikan dalam diskusi Alumni Berbagi Seri #6: Dokter Garda Depan, yang digelar FK-KMK UGM beberapa waktu lalu secara daring.

Febby mengungkapkan, ada lebih dari 125 dokter relawan yang bertugas membantu penanganan Covid-19 di Wisma Atlet.

Seluruh dokter kemudian disebar ke beberapa pos penugasan, antara lain sebagai Dokter Triage, Dokter HCU, Dokter Poli Nakes, Dokter IGD, dan Dokter Ruangan.

Salah satu yang menarik, mereka tidak hanya diberikan fasilitas APD dan tempat tinggal yang memadai.

Rumah sakit setempat juga mempekerjakan dokter-dokter spesialis kejiwaan dan psikolog, yang diharapkan bisa membantu mengatasi problem kejiwaan dan psikologis dokter relawan.

Baca juga: Rabita Madina Harumkan Nama UGM di Ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2020