Preman Bisa Jadi Key Person Penegakan Protokol Kesehatan di Pasar

369

Baca juga: Menu Makanan Khas Ndeso Warung Kopi Klotok Bikin Antrean Mengular

Menurut Suprapto, dalam Sosiologi dikenal dengan konsep struktur sosial Key Person dan teori ‘sapu lidi’.

Teori sapu lidi menjelaskan bahwa organisasi tidak bisa berjalan sendiri.

Dalam hal ini, pasar secara resmi dipimpin oleh kepala pasar beserta staf-stafnya.

Namun, dalam kenyataannya, ada pula organisasi nonformal di pasar yang beranggotakan kuli gendong, petugas parkir, dan preman.

Dengan begitu, pedagang dan pengunjung pasar harus mematuhi aturan dari seluruh organisasi pengelola pasar, tidak terkecuali aturan para preman.

Baca juga: Pakar Silvikultur UGM: Pinus Merkusii Bernilai Ekonomi Tinggi

Pasalnya, preman juga menyatakan diri sebagai penjamin keamanan pasar di samping petugas resmi.

“Teori sapu lidi menjelaskan jika kita ingin menggerakkan bagian bawah untuk mekar, maka pukul atau tekanlah bagian atas,” kata Suprapto.

“Bagian atas yang dimaksudkan tentu bisa unsur atau fungsionaris yang ada dalam struktur organisasi pasar, atau justru dari luar organisasi,” terangnya.

Karena itu, Suprapto memandang, keberadaan preman pasar yang punya power kuat dan relatif dipatuhi tidak bisa dimungkiri.

Sebab, siapa yang punya power akan jadi panutan oleh penghuni pasar.

Baca juga: Masa Mahasiswa Ketua IGEGAMA Sibuk Jadi Mapala Hingga Atlet Gantole