Digemari Masyarakat Kalteng, Begini Peluang Usaha dan Tantangan Budidaya Ikan Papuyu

2193
Alumnus Budidaya Perikanan UGM ini mejelaskan strategi budidaya ikan papuyu yang banyak digemari masyarakat Kalteng. Foto: Ist
Alumnus Budidaya Perikanan UGM ini mejelaskan strategi budidaya ikan papuyu yang banyak digemari masyarakat Kalteng. Foto: Ist

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Ikan papuyu atau yang dikenal dengan sebutan betok, merupakan ikan spesies lokal yang sudah sejak lama digemari oleh masyarakat Kalimantan Tengah.

Perekayasa dari Balai Perikanan Budidaya Air Tawar Mandiangin, Kalimantan Tengah, Rahmat Hidayat mengatakan, ikan papuyu kerap disajikan dalam setiap acara tradisi di Kalsel.

“Bisa menghidangkan ikan papuyu akan meningkatkan prestise seseorang. Ikan papuyu pada umumnya dijual dengan harga Rp60.000-100.000 per kg. Harga ikan papuyu di setiap daerah berbeda-beda,” ujarnya.

Hal tersebut Rahmat jelaskan dalam acara Bincang Desa 6: Kupas Tuntas Budidaya Ikan Air Tawar Pada Skala Rumah Tangga, yang digelar oleh Desa Apps Fakultas Pertanian UGM beberapa waktu lalu secara daring.

Kegemaran dan tradisi di Kalsel ini menjadi peluang bisnis yang baik bagi budidaya ikan papuyu.

Ikan Papuyu. Foto: Kemendesa
Ikan Papuyu. Foto: Kemendesa

Baca juga: Kata Alumnus: Ilmu Biologi Punya Peran Penting dalam Pembuatan Kebijakan Pembangunan

Untuk melakukan pembenihan ikan papuyu, petani harus memelihara induknya terlebih dahulu dan menyediakan bak semen sekitar 1,5m x 1m x 1m. Induk jantan dan betina dipelihara secara terpisah.

“Sebelum dikawinkan, kita harus menyiapkan kolamnya terlebih dahulu. Awali dengan pengeringan kolam, lalu berikan kapur sebanyak 0,1-0,25 kg, kemudian pemupukan dengan dosis 0,1-0,25 kg.”

“Terakhir disiram air dan biarkan menggenang selama 2-3 hari,” jelas pria asal Lampung itu.

Tahapan berikutnya adalah pemilihan induk, khusus ikan papuyu jantan secara morfologi memiliki ciri lebih panjang dan ramping.

Jika dipijat pada bagian genitalnya akan mengeluarkan sperma berwarna putih.

Baca juga: Preman Bisa Jadi Key Person Penegakan Protokol Kesehatan di Pasar