Menu Makanan Khas Ndeso Warung Kopi Klotok Bikin Antrean Mengular

6247

Baca juga: Okky Madasari Jadikan Novel sebagai Pengingat Masalah yang Ada di Sekitar Masyarakat

Asal Mula Nama ‘Klotok’

Suasana ‘ndeso’ dan alam berpadu jadi satu. Tak hanya berkat menu makanannya yang khas rumahan, tetapi juga lokasi warung tersebut berada di kawasan perkampungan warga dan dikelilingi oleh hamparan sawah hijau.

Warung Kopi Klotok berbentuk rumah joglo (rumah adat khas Jogja) dengan perabot dan interior yang tradisional, serta tersedia pilihan tempat makan di dalam rumah joglo atau lesehan di luar ruangan.

Halida mengungkapkan, Kopi Klotok sudah berdiri sejak tahun 2009 di daerah Magelang, Jawa Tengah.

Kemudian pada tahun 2015, Kopi Klotok berpindah lokasi di Pakem, Sleman.

“Diberi nama Klotok, karena kopi di sini tidak dibuat dengan diseduh, tetapi kopi direbus langsung. Kata klotok berasal dari bunyi kopi yang sedang direbus ‘klotok’ begitu.

Baca juga: Praktik Dinasti Politik Bisa Menjadi Sebuah Tindakan Anarki

“Selain itu, juga karena kata ‘klotok’ itu sendiri earcatching, sehingga mudah diingat,”

Warung Kopi Klotok buka pukul 07.00-22.00. Lokasi warung tidak jauh dari jalan raya dan rutenya pun mudah dilalui.

Dari UGM Yogyakarta, kamu bisa langsung lurus ke utara arah Jalan Kaliurang.

Bila sudah sampai di KM 16, mulailah memperlambat kendaraan, lokasi warung berada di kanan jalan dan masuklah ke sebuah gang yang sudah bertuliskan petunjuk lokasi.

Disarankan bagi pengunjung untuk menghindari akhir pekan, jika memang benar-benar ingin menikmati makan sambil nongkrong di sini.

Karena cukup ramai pengunjung, bawalah beberapa teman agar bisa berbagi tugas, ada yang mencari tempat duduk dan ada yang memesan makanan. (Kn/-Th)

Baca juga: Pesan Cinta KAGAMA untuk Gadjah Mada Muda 2020