Sunan Kudus yang Ahli dalam Berbagai Bidang

1902
Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara (LOKANTARA), Dr. Purwadi, M. Hum, bercerita tentang ajaran-ajaran Sunan Kudus. Foto: Wikipedia
Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara (LOKANTARA), Dr. Purwadi, M. Hum, bercerita tentang ajaran-ajaran Sunan Kudus. Foto: Wikipedia

KAGAMA.CO, BULAKSUMUR – Sebuah kadipaten bernama Tajug berdiri pada masa Kesultanan Demak.

Lokasi Tajug kira-kira 30 km ke arah timur laut dari pusat kota Demak.

Dulu, daerah ini dikembangkan oleh Kyai Telingsing, seorang muslim Tionghoa.

Namun, seorang penghulu Demak Bintara datang bersama pengikutnya untuk menyebarkan ajaran Islam.

Dia adalah Jafar Shodiq seorang khatib Masjid Agung Demak dari Undung.

Baca juga: Wali Kota Genius Umar Siap Terapkan PSBB Lagi jika Warga Pariaman Tak Patuh AKB

Jafar hidup dari hasil menggarap ladang pertanian, sambil menyebarkan ajaran agama kepada masyarakat.

Sebuah masjid akhirnya didirikan Jafar sebagai tempat ibadah.

Namun, Ketua Lembaga Olah Kajian Nusantara (LOKANTARA), Dr. Purwadi, M.Hum., mengatakan bahwa masjid tersebut juga dijadikan sebagai pusat penyebaran agama Islam.

“Masjid ini didirikan pada 956 hijriah, sama dengan 1549 M. Jafar Shodiq menamakan masjid itu dengan sebutan Aqsa, setara dengan Masjidil Aqsa,” kata Purwadi.

“Masjid Ini merupakan masjid pusaka bagi umat Islam,” tambah alumnus Fakultas Filsafat dan Fakultas Ilmu Budaya UGM tersebut.

Baca juga: Begini Tantangan Manajemen Human Capital Perusahaan di Masa Krisis