Sulit Dicari, Ketua KAGAMA Human Capital Ungkap Cara Mencari Talent Digital di Era 4.0

732
Ketua KAGAMA Human Capital, Adi Mardianto Soekirno mengatakan, pengembangan human capital bukan lagi kegiatan administratif lagi. Tetapi, saat ini sudah memiliki peran penting sebagai bisnis player. Foto: Ist
Ketua KAGAMA Human Capital, Adi Mardianto Soekirno mengatakan, pengembangan human capital bukan lagi kegiatan administratif lagi. Tetapi, saat ini sudah memiliki peran penting sebagai bisnis player. Foto: Ist

KAGAMA.CO, JAKARTA – Dalam menyikapi berbagai perubahan dalam proses digitalisasi, industri juga harus berubah, termasuk human resources.

Direktur PT Pinasthika Adhi Konsultama, Adi Mardianto Soekirno mengatakan, pengembangan human capital bukan lagi kegiatan administratif lagi. Tetapi, saat ini sudah memiliki peran penting sebagai bisnis player.

“Ini tentu tidak mudah, kita harus mengembangkan nilai-nilai tertentu dan teknologi yang mendukung.”

“Kemudian yang tak kalah penting adalah bagaimana kita mengelola manajemen talenta untuk menjawab tantangan human resources di era revolusi industri 4.0,” ujarnya.

Hal tersebut Adi sampaikan dalam Seminar daring Bussiness Leadership Series 7: Future of Human Capital Management, yang digelar pada Sabtu (29/8/2020) oleh MM UGM dan KAFEGAMA MM.

Baca juga: Alumnus FEB UGM Angkatan 1994 Raih Gelar Profesor Riset dari LIPI

Namun, sebuah studi yang dihimpun oleh Adi menunjukkan, terjadi kesenjangan digital di dunia bisnis di beberapa negara, karena sebagian perusahaan tidak memiliki digital talent.

Adi mencontohkan kesenjangan digital talent yang terjadi di divisi marketing mengakibatkan perusahaan kehilangan customer-nya, sehingga mengurangi kemampuan perusahaan dalam berkompetisi.

Kemampuan mencetak para digital talent di zaman sekarang sangat dibutuhkan. Menurut penelusuran yang dilakukan oleh Adi, digital talent yang paling sulit dicari adalah digital marketing, cyber security, dan network architect.

Sulit bagi perusahaan mencari beberapa talent ini, padahal sangat dibutuhkan.

“Sebagai praktisi human capital, mengutip dari seorang ahli, pengembangan human capital bukan lagi menjadi kegiatan human resources tetapi sudah menjadi sebuah bisnis. Human capital sudah menjadi pemain bisnis,” tutur Ketua Umum KAGAMA Human Capital ini.

Baca juga: Begini Tantangan Manajemen Human Capital Perusahaan di Masa Krisis