Melihat Peradaban Temanggung Saat Jadi Ibu Kota Kerajaan Mataram

6209

Baca juga: Pasca Lulus, Alumnus UGM Akan Menghadapi Situasi yang Menarik dan Kompleks di Masa Pandemi

Purwadi menambahkan, pendidikan humaniora mendapat tempat utama di Kerajaan Mataram.

Ilmu kesusastraan bisa diakses oleh seluruh orang, tidak terbatas pada kelas profesional saja.

Bahkan, kata Purwadi, ajaran puisi harus diikuti oleh umum.

Selain ilmu bahasa dan sastra, pejabat kerajaan juga menaruh perhatian pada ilmu sejarah, antropologi, kemanusiaan, kemasyarakatan, keagamaan, dan tata negara.

Padepokan Ngadiharja pun dibentuk untuk membantu proses pendidikan dan literasi ilmu-ilmu tersebut.

Baca juga: KAGAMA Care dan KAGAMA Balikpapan Serahkan Bibit untuk Program Urban Farming Masyarakat

Perhatian yang besar pada pendidikan melahirkan sebuah karya yang tak lekang oleh zaman.

“Pertumbuhan kesusasteraan Jawa sudah dikenal secara luas dan selang waktu yang cukup lama,” tutur Purwadi.

“Kitab Candhakarana menjadi sumber etika masyarakat Temanggung. Karya sastra yang mengandung nilai filosofis tinggi ini dikaji oleh pembesar istana di Sanggar Kledhung,” jelasnya.

Selain terkenal dengan pendidikan humanioranya, Mataram Parakan juga mengutamakan perkawanan dalam kehidupan sehari-hari.

Purwadi menyebutnya dengan konsep mitra yakni sambang, sambung, dan srawung.

Baca juga: Relasi Kekuasaan Jadi Alasan Mengapa Kekerasan Seksual Ada di Dunia Pendidikan